
Sinergia | Kab. Madiun – Berbagai cara dilakukan dalam memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke-117 salah satunya dalam hal mencintai alam dan lingkungan. Puluhan siswa siswi MTSN 12 Kabupaten Madiun menyisir sampah plastik dari rumah tangga sekitar sekolah.
Selain itu, para siswi siswi bersama dengan petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup membersihkan sampah domestik yang menyumbat saluran sungai di Desa Sidorejo Kecamatan Wungu Kabupaten Madiun.
Aksi sederhana ramah lingkungan ini dilakukan sebagai bentuk kecintaan mereka pada bangsa dan tanah air agar bencana banjir terhindar dan masyarakat sadar tertib membuang sampah. Usai membersihkan sampah, sejumlah sampah plastik dikumpulkan dalam satu wadah dan diolah para siswa siswi ini untuk dijadikan sebuah bahan material bermanfaat yakni paving block.
Salah satu siswa kelas 8C, Septa Maulana Ibrahim menjelaskan proses pembuatan paving block dari limbah plastik yang mereka kumpulkan sendiri dari masyarakat sekitar.
“Kami membuat paving dari sampah plastik yang kami cari, kemudian kami panaskan dan campur dengan abu,” jelas Septa, Senin (19/05/2025).
Ia menambahkan bahwa abu yang digunakan berasal dari sisa pembakaran kertas atau kayu. Selain itu, mereka juga memanfaatkan limbah tanah dari pabrik gula yang letaknya berdekatan dengan sekolah.
“Plastiknya kami lelehkan dulu, lalu dicampur dengan abu dari limbah pabrik. Setelah mengental, kami aduk dan tuang ke cetakan. Setelah itu kami dinginkan dalam bak air,” lanjutnya.
Proses pembuatan satu paving block membutuhkan waktu sekitar 20 menit, dengan kebutuhan sekitar 4 kilogram plastik dari berbagai jenis. “Bisa dari berbagai jenis plastik, pokoknya dicampur,” tambah Septa.

Kegiatan ini merupakan bagian dari edukasi lingkungan hidup yang digagas oleh pihak sekolah. Kepala MTSN 12 Kabupaten Madiun Asnurul Hidayati, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran siswa terhadap isu lingkungan.
“Kegiatan hari ini dalam rangka menyongsong Hari Kebangkitan Nasional yang ke-117, sekaligus mengedukasi siswa terkait lingkungan hidup. Ini sejalan dengan moto Bupati Madiun: bersahaja, bersih, sehat, dan sejahtera,” ujar Asnurul.
Ia juga menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan lanjutan dari program “Satu Siswa Satu Kresek Sampah” yang dilaksanakan pada hari Jumat sebelumnya. Dalam program tersebut, siswa diminta membawa sampah dari lingkungan rumah masing-masing untuk kemudian dimanfaatkan sebagai bahan baku paving block.
Hasil dari paving block buatan siswa ini akan digunakan sebagai alas bangunan baru milik sekolah, yaitu greenhouse yang saat ini tengah dibangun di area belakang madrasah.
Tova Pradana – Sinergia