Budidaya Jamur Merang, Peluang Bisnis Menjanjikan di Madiun

Image Not Found
Budidaya jamur merang, Foto : Dana – Sinergia

Sinergia | Kab. Madiun – Budidaya jamur merang menjadi salah satu peluang usaha yang menjanjikan di Madiun. Ahmad Fauzani, 44 tahun, seorang pembudidaya jamur merang dari Kelurahan Munggut, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, telah menekuni usaha ini sejak tahun 2016. Berkat bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui BKP Kabupaten Madiun, ia berhasil mengembangkan usahanya hingga kini.

Jamur merang atau Volvariella volvacea merupakan salah satu jenis jamur yang bisa dikonsumsi. Disebut jamur merang karena biasanya tumbuh di tumpukan jerami. Namun, di beberapa daerah, jamur ini juga dapat tumbuh di media lain seperti tandan kosong kelapa sawit, limbah kapas, atau blotong (limbah tebu).

“Jamur merang memiliki kandungan gizi yang baik, sehingga banyak diminati oleh masyarakat. Selain rasanya yang enak, jamur ini juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi,” ujar Fauzani Senin (17/3/2025).

Menurut Fauzani, proses budidaya jamur merang membutuhkan teknik khusus. Awalnya, limbah jerami kering harus dibasahi dan dicampur dengan kapur dolomit (1%) serta bekatul (10%). Campuran ini kemudian difermentasi selama kurang lebih tujuh hari. Setelah itu, media tanam dimasukkan ke dalam kumbung (rumah jamur) dan di pasteurisasi dengan uap panas bersuhu 70°C selama empat jam.

“Setelah pasteurisasi, media tanam didinginkan hingga suhu 34°C, kemudian ditebar benih jamur. Selama empat hari pertama, media harus ditutup rapat tanpa cahaya dan udara. Setelah itu, jamur mulai diberikan oksigen, dan dalam waktu 10 hingga 14 hari, jamur siap dipanen,” jelasnya.

Dalam satu siklus budidaya, mulai dari persiapan media hingga panen, memerlukan waktu sekitar 20 hari. Fauzani mengatakan bahwa proses ini cukup efisien dan dapat menghasilkan panen yang optimal jika dilakukan dengan benar.

Fauzani menilai bahwa prospek pasar jamur merang sangat menjanjikan. Pasalnya, jumlah pembudidaya di wilayah Madiun dan sekitarnya masih tergolong sedikit, sementara permintaan pasar cukup tinggi. Selain itu, bahan baku utama berupa jerami sangat melimpah di daerah ini, sehingga mendukung keberlanjutan usaha budidaya jamur merang.

“Dengan ketersediaan jerami yang melimpah dan minimnya pesaing, budidaya jamur merang menjadi peluang bisnis yang sangat potensial di Madiun. Selain itu, jamur merang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, sehingga permintaannya terus meningkat,” tambahnya.

Pada awal tahun 2025 ini ia bekerja sama dengan LPMD (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa) Brumbun memulai budidaya jamur merang dan saat ini tengah memasuki masa panen. 

Dengan semakin berkembangnya usaha budidaya jamur merang, diharapkan semakin banyak masyarakat yang tertarik untuk menekuni bisnis ini. Selain memberikan peluang ekonomi, budidaya jamur merang juga dapat menjadi solusi pemanfaatan limbah pertanian yang lebih produktif.

Dana – Sinergia

Bagikan ke :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *