
Sinergia | Kab. Madiun – Pemerintah Kabupaten Madiun terus menggenjot pembangunan trotoar ramah disabilitas di kawasan Caruban. Lewat tangan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), wajah kota perlahan berubah, lebih ramah bagi pejalan kaki dan penyandang disabilitas.
Sejauh ini, jalur pedestrian yang dilengkapi guiding block atau jalur taktil sudah terbangun sepanjang 11 kilometer dari target 53 kilometer. Target besar ini bukan sekadar soal infrastruktur, tapi soal inklusivitas.
Bupati Madiun, Hari Wuryanto, bahkan turun langsung ke lapangan. Ia memasang salah satu komponen guiding block sebagai bentuk komitmen. Menurutnya, pembangunan fisik ini hanya salah satu dari banyak upaya yang dilakukan untuk mendukung kaum difabel.
“Bukan cuma trotoar. Kami juga buka pelatihan bordir dan keterampilan lain buat teman-teman disabilitas, bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja,” ujar Bupati Hari Selasa(21/05/2025).
Tak hanya itu, fasilitas umum seperti pendopo dan kantor pelayanan publik pun mulai didesain ulang agar lebih ramah akses. “Inklusif itu prinsip dasar. Semua warga punya hak yang sama untuk menggunakan fasilitas pemerintah,” lanjutnya.
Kepala DPUPR Kabupaten Madiun, Gunawi, menyebut pembangunan trotoar ini mengikuti standar nasional. Ia ingin memastikan ruang publik di Caruban aman, nyaman, dan bisa diakses siapa saja.
“Saat ini baru 11 kilometer yang rampung. Sisanya, sekitar 42 kilometer, akan kami lanjutkan bertahap,” kata Gunawi.
Ia juga menambahkan bahwa seluruh fasilitas umum—tak hanya trotoar—kini wajib mengakomodasi kebutuhan penyandang disabilitas. DPUPR mengikuti pedoman teknis dari Kementerian PUPR sebagai acuan pembangunan di berbagai sektor.
“Kami ingin semua fasilitas, mulai dari jalan hingga gedung pemerintah, benar-benar bisa dinikmati semua kalangan, tanpa terkecuali,” tutupnya.
Tova Pradana – Sinergia