Puluhan Hektar Padi Rusak Diserang Wereng, Petani Panen Lebih Awal

Image Not Found
Petani melakukan penyemprotan untuk mengatasi hama wereng, Foto : Ega – Sinergia

Sinergia | Kab. Ponorogo – Puluhan hektar lahan pertanian padi di Desa Winong, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo, rusak parah akibat serangan hama wereng. Serangan hama tersebut menyebabkan bulir padi kosong dan banyak tanaman mati. Akibatnya, petani terpaksa melakukan panen lebih awal demi menghindari kerugian yang lebih besar.

Wereng tak hanya merusak bulir padi, tapi juga batang dan akar tanaman berusia antara 70 hingga 80 hari. Akibatnya, banyak bulir padi menjadi kopong dan tak layak panen. Menurut data dari Kelompok Tani Pandan Arum, dari total 104 hektar sawah yang ditanami padi, sekitar 35 hektar diantaranya terdampak serangan wereng.

Ketua kelompok tani, Suparno, menyebut upaya penyemprotan dan pembasmian secara bertahap telah dilakukan, namun belum memberikan hasil yang signifikan. “Biasanya 1 kotak sawah bisa menghasilkan 1 ton, sekarang hanya dapat sekitar 5 kuintal saja. Separuh dari biasanya,” ujar Suparno.

Cuaca yang tak menentu turut memperparah kondisi. Intensitas hujan yang tinggi membuat daun padi tumbuh lebat dan roboh. Hal itu menciptakan lingkungan yang ideal bagi hama wereng berkembang. Sementara, petani lainnya, Sunarto, mengaku memilih panen lebih awal untuk menyelamatkan sebagian hasil panen yang masih bisa diselamatkan.

“Kalau dibiarkan, tanaman mati. Jadi disemprot terus, bahkan banyak yang sudah dipanen meski belum waktunya. Daripada gagal panen total,” jelasnya.

Kini, sebagian besar petani hanya bisa pasrah menghadapi situasi ini. Jika tidak segera ditangani, bukan hanya hasil panen yang merugi, namun kualitas gabah juga akan rusak dan membusuk.

Ega Patria – sinergia 

Bagikan ke :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *