
Sinergia | Kota Madiun – Wali Kota Madiun, Maidi, meninjau langsung progres percontohan tanaman di area Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Winongo pada Senin (02/06/2025). Dalam kunjungannya, Maidi menyampaikan bahwa penanaman tanaman buah harus didukung oleh lapisan tanah setebal 60–80 persen, sementara untuk tanaman bunga tidak memerlukan perlakuan tersebut.
“Progresnya percontohan tanaman, hari ini mulai diberi pelaksanaan rekomendasi TR, jadi harus ada lapisan tanah 60–80 persen. Itu yang buah. Kalau bunga tidak usah,” jelas Maidi.
Untuk mendukung kegiatan ini, seluruh kekuatan alat berat dan kendaraan operasional dikerahkan secara maksimal. Hal ini dilakukan sekaligus untuk persiapan kegiatan pelantikan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang akan digelar pada Selasa (03/05/2025).
Maidi menegaskan bahwa TPA yang ada saat ini harus dihilangkan dan dialihfungsikan secara bertahap melalui proses penataan lingkungan, termasuk pemanfaatan limbah secara produktif. Ia menyebutkan bahwa ada kajian khusus yang sudah dilakukan, termasuk penggunaan lahan pasif yang hanya boleh ditanami bunga. Sementara jika digunakan untuk tanaman buah, tanah harus dilapisi terlebih dahulu.
“Insyaallah TPA ini harus hilang. Minggu depan saya cek mesin penghancur sampah. Setiap kecamatan saya kasih dua, sehari bisa olah 20 ton. Di TPA akan ada cadangan, kalau ada keramaian nanti diproses di sini,” tambahnya.
Maidi juga mengungkapkan adanya ketertarikan sejumlah investor dari luar negeri, termasuk dari China dan Arab Saudi, untuk mengelola area seluas 5 hektare di TPA. Menurutnya, seluruh desain akan dibuat oleh Pemerintah Kota, sementara pembiayaannya ditanggung oleh investor. Nantinya, Pemkot Madiun akan mendapatkan bagian dari hasil pengelolaan.
“Investor bolak-balik ke sini, China dan Arab ke sini. Dia ingin mengelola, tapi yang 5 hektar dikelola dia semuanya. Desain saya, dibiayai dia, pemkot akan mendapatkan beberapa persen. Dia sangat antusias,” ujar Maidi.
Lebih lanjut, Maidi menekankan bahwa seluruh investasi yang masuk harus menguntungkan masyarakat Kota Madiun. Ia juga menyampaikan langkah inovatif lainnya, yakni pengumpulan ban bekas yang selama ini menjadi sumber penyakit, untuk dijadikan pot tanaman di TPA.
“Pengumpulan ban, kalau di garasi menyebabkan nyamuk, malaria, dan sebagainya. Maka kami instruksikan semua ban ditaruh ke TPA untuk pot. Ban yang dibawa ke sini kurang lebih ada 5.000. Kalau kurang, sudah kami pesankan ke tempat tambal ban,” pungkasnya.
Langkah-langkah ini merupakan bagian dari visi Wali Kota Maidi untuk menjadikan Madiun sebagai kota yang bersih, sehat, dan ramah lingkungan dengan pengelolaan sampah dan limbah yang terintegrasi dan berkelanjutan.
Surya – Sinergia