Sekolah Rakyat Siap Beroperasi Juli Mendatang, Tampung 100 Siswa dari Keluarga Miskin

Image Not Found
Sekjen Kemensos meninjau sekolah rakyat di Ponorogo, Foto : Ega Patria – Sinergia

Sinergia | Kab. Ponorogo – Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial (Sekjen Kemensos) Robben Rico meninjau gedung yang akan digunakan sebagai lokasi sementara Sekolah Rakyat di Ponorogo pada Kamis (01/05/2025) sore. Gedung tersebut terletak di kawasan Sentra Industri Kecil Menengah (IKM) di Jalan Trunojoyo.

Robben menyampaikan keyakinannya bahwa Sekolah Rakyat dapat mulai beroperasi penuh pada bulan Juli mendatang. Meskipun demikian, pemerintah tetap berencana membangun gedung utama di lahan yang telah disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Ponorogo.

“Untuk tahap awal, kami sudah memiliki gedung yang cukup memadai sebagai tempat perintisan. Ini sesuai arahan Presiden, agar Sekolah Rakyat bisa segera dimulai,” jelas Robben.

Pada pembukaan perdana nanti, Sekolah Rakyat akan menerima sekitar 100 siswa yang terbagi dalam empat rombongan belajar (rombel). Jenjang pendidikan yang akan diterapkan masih menunggu keputusan dari Pemerintah Kabupaten Ponorogo.

“Jumlah siswa menyesuaikan kapasitas gedung yang tersedia. Untuk tahap awal, ditargetkan empat rombel atau sekitar 100 siswa,” imbuhnya.

Terkait penerimaan siswa, Robben menegaskan bahwa Sekolah Rakyat dikhususkan bagi anak-anak dari keluarga dengan tingkat ekonomi terendah, yaitu kategori Desil 1. Golongan ini mencakup masyarakat dengan penghasilan paling rendah berdasarkan data ekonomi nasional.

“Sesusai arahan Presiden Prabowo, Sekolah Rakyat hanya diperuntukkan bagi keluarga dalam Desil 1. Di luar itu, tidak diperbolehkan. Artinya, benar-benar bagi mereka yang berada di lapisan ekonomi terbawah,” tegasnya.

Image Not Found
Lokasi sekolah rakyat yang berada di Kabupaten Ponorogo, Foto : Ega Patria – Sinergia

Sekolah Rakyat dirancang dengan sistem asrama. Seluruh kebutuhan siswa mulai dari pendidikan hingga biaya hidup sehari-hari akan ditanggung sepenuhnya oleh negara melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Dengan sistem berasrama, seluruh kebutuhan siswa—dari ujung rambut hingga ujung kaki—akan dibiayai negara,” terang Robben.

Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, menyambut baik program ini dan menyatakan dukungan penuh. Ia mengungkapkan bahwa di Ponorogo saat ini terdapat sekitar 6.600 keluarga yang masuk kategori Desil 1. Keberadaan Sekolah Rakyat diharapkan dapat memberikan masa depan lebih baik bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.

“Kami siap mendukung penuh. Ada sekitar 6.600 keluarga Desil 1 di Ponorogo. Harapannya, melalui Sekolah Rakyat ini, akan lahir generasi tangguh yang tak hanya pintar, tetapi juga memiliki karakter, spiritualitas, dan kemampuan hidup yang mumpuni. Mereka akan tumbuh dan bangkit melampaui kondisi ekonomi keluarganya saat ini,” pungkas Sugiri.

Ega Patria – Sinergia 

Bagikan ke :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *