Wabah PMK di Ponorogo, Penjualan Daging Sapi Anjlok

Image Not Found
Akibat PMK kini penjualan daging anjlok, Kab. Ponorogo, 23/1/2025, Foto : Patria – Sinergia

Sinergia | Kab. Ponorogo – Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang meluas di Kabupaten Ponorogo memberikan dampak signifikan pada para pedagang daging sapi. Penurunan penjualan secara drastis membuat sejumlah pedagang memilih menutup lapak. Namun sebagian lainnya tetap bertahan meski harus menanggung kerugian harian.

Seperti yang dirasakan oleh Suprapto, pedagang sekaligus pemilik usaha penggilingan daging di kawasan Jalan Soekarno-Hatta Ponorogo. Ia mengatakan, jumlah daging yang terjual menurun dari 50 kilogram per hari menjadi hanya 25 kilogram. Penurunan ini terjadi dalam satu bulan terakhir.

“Biasanya ramai pembeli, sekarang jauh sepi. Ini berdampak sekali untuk kami para pedagang,” keluh Suprapto.

Kondisi ini juga memengaruhi pola belanja masyarakat. Mereka mengaku tetap membeli daging sapi, namun dengan lebih hati-hati. Ia memastikan daging yang dibelinya berasal dari kios langganan yang dipercaya kualitasnya.

“Memang sempat khawatir, tapi kalau beli di tempat langganan saya yakin aman,” katanya.

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro Kabupaten Ponorogo, Ringga Dwi Heri Irawan, menjelaskan bahwa untuk mencegah penyebaran virus PMK, pihaknya memperpanjang penutupan pasar ternak sapi tanpa batas waktu. Hal ini dilakukan untuk memutus rantai penularan virus yang diduga menyebar melalui perdagangan ternak.

“Keputusan ini berat, tapi kami harus mengutamakan pencegahan agar wabah ini tidak semakin meluas,” terang Ringga.

Para pedagang berharap, pemerintah segera memberikan solusi berupa bantuan atau kebijakan lain yang dapat membantu mereka bertahan di tengah situasi sulit akibat wabah PMK ini.

Patria – Sinergia

Bagikan ke :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *