
Sinergia | Kab. Madiun – Pemerintah Kabupaten Madiun menggelar kegiatan Bakti Sosial Terpadu (BST) di Desa Ngranget, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, Selasa (22/07/2025). Kegiatan ini menjadi ajang pertama Bupati Madiun Hari Wuryanto dan Wakil Bupati dr. Purnomo Hadi menyapa masyarakat secara langsung pasca dilantik pada 20 Februari 2025. Digelar di lereng Pegunungan Wilis, kegiatan BST turut dihadiri jajaran Forkopimda serta sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Madiun.
Sebelumnya, jajaran forkopimda sempat memyambangi aktifitas UMKM warga setempat serta olahraga voli bersama dengan masyarakat sekitar. Program ini dimaksudkan sebagai sarana silaturahmi sekaligus menyerap aspirasi warga secara langsung.
“Tanpa doa restu dan dukungan masyarakat, kami tidak akan bisa menjalankan amanah dengan baik,” ujar Bupati Hari Wuryanto dalam sambutannya.
Bupati yang akrab disapa Mas Hari Wur itupun juga memaparkan program visi-misi yang diusung diantaranya mulai dari sektor pertanian 1 rumah 1 pohon, hingga Layanan Kesehatan 1 Desa 1 Unit Mobil Siaga untuk menuju Kabupaten Madiun Bersahaja (Bersih Sehat Sejahtera).
Wakil Bupati dr. Purnomo Hadi menyebutkan bahwa BST merupakan media untuk menyampaikan visi-misi kepemimpinannya, yang dirumuskan dalam jargon Madiun Bersih, Sehat, dan Sejahtera (Bersahaja). Beberapa program yang disorot antara lain kampanye Zero Jalan Berlubang. Masyarakat diminta aktif melaporkan kerusakan infrastruktur jalan kepada Dinas Pekerjaan Umum agar dapat segera diperbaiki.
“Kami ingin memastikan seluruh masyarakat menikmati akses jalan yang baik. Tidak boleh ada jalan rusak yang dibiarkan,” kata Purnomo.
Selain infrastruktur, sektor lingkungan dan ketahanan pangan juga menjadi perhatian. Purnomo mendorong warga untuk menanam satu pohon produktif di setiap rumah, khususnya alpukat yang dinilai cocok di kawasan lereng pegunungan. Di bidang kesehatan, ia menegaskan komitmen Pemkab Madiun dalam memperluas cakupan Universal Health Coverage (UHC)
“Tidak boleh ada warga yang kesulitan mengakses layanan kesehatan hanya karena alasan biaya. Semua harus terjamin,” pungkasnya.
BST sendiri rencananya akan digelar rutin sebagai forum dialog antara pemerintah dan masyarakat akar rumput. Dengan pola pendekatan seperti ini, Pemkab Madiun berharap pembangunan lebih merata dan berbasis kebutuhan riil warga.
Tova Pradana – Sinergia