
Sinergia | Luwu Timur – Bagi Sebagian orang, perjalanan ke daerah terpencil merupakan perjalanan yang penuh rintangan dan menyusahkan. Namun, bagi tim ekspedisi patriot, pengalaman ini merupakan kesempatan berharga untuk ikut berkontribusi pada Pembangunan di daerah transmigrasi, khususnya di daerah luwu timur. Ekspedisi Patriot merupakan salah satu program Kementrian Transmigrasi yang berkolaborasi dengan beberapa Universitas terbaik di Indonesia guna mengembangkan wilayah transmigrasi tersebut.
Desa Mahalona yang terletak di kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur merupakan salah satu daerah penghasil lada dan minyak nilam. Hal ini membuat daya Tarik tersendiri bagi Masyarakat untuk tinggal di daerah transmigrasi tersebut, mengingat harga jual lada dan minyak nilam yang cukup tinggi. Dengan adanya tim ekspedisi patriot dari IPB Univesity di daerah tersebut diharapakn dapat meningkatkan roda perekonomian Masyarakat yang mengikuti program transmigrasi. Tim ekspedisi patriot yang diturunkan di Mahalona terdiri dari 3 tim, yakni Tim A (Pemetaan Wilayah), Tim B (Penentuan Komoditas Unggulan), dan Tim C (Ekonomi dan Kelembagaan). Ketiga tim ini bekerja sama dan bersinergi untuk mempelajari permasalahan yang ada di Mahalona serta memberikan rekomendasi pemecahan masalah.
Tim B yang khususnya ditugaskan untuk melihat prospek pengembangan daerah melakukan beberapa kegiatan selama 4 bulan di Mahalona. Kegiatan tersebut antara lain pengambilan sampel tanah, pengambilan sampel lada, pengambilan sampel minyak nilam, pengisian kuesioner Masyarakat, serta FGD (Focus Group Discusion) untuk mengumpulkan data awal di daerah tersebut. Data awal ini digunakan untuk kajian lebih lanjut untuk mendukung pertumbuhan sektor usaha dan meningkatkan kesejahteraan Masyarakat.
“Mahalona merupakan tempat yang baik untuk tujuan transmigrasi, mengingat banyak sekali yang dapat dikembangkan di daerah ini. Namun, ada beberapa permasalahan yang memerlukan perhatian pemerintah, contohnya pembukaan lahan, kualitas tanah, serta sarana dan prasarana yang mendukung pertanian”, ujar Dr Tekad Urip (Ketua Tim B).
Sumber : Universitas IPB