Warga Desa Metesih Gelar Tradisi Ketupat Asyura Sambut Tahun Baru Islam

Image Not Found
Para pendekar tengah mengarak Ketupat Asyuro, Foto : Surya – Sinergia

Sinergia | Kab. Madiun – Menyambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriah, warga Desa Metesih, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, memiliki tradisi tahunan bertajuk Ketupat Asyura yang dilaksanakan pada Senin malam (07/07/2025) bertepatan dengan 11 Muharram.

Kegiatan ini diawali dengan arak-arakan ketupat oleh dua perguruan pencak silat besar di Madiun, yakni Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan Persaudaraan Setia Hati Winongo (PSHW) Tunas Muda. Penampilan seni pencak silat dari kedua perguruan tersebut yang menambah khidmat suasana.

Ketua Badan Amil Zakat Islam (BAZIS) Desa Metesih, Budi Santoso, menjelaskan kegiatan ini tidak hanya sebagai bentuk perayaan Tahun Baru Islam, tetapi juga sebagai ungkapan rasa syukur warga atas limpahan rahmat yang diterima selama ini.

“Tujuan kita selain merayakan Tahun Baru Islam, juga sebagai bentuk rasa syukur. Maka dari itu, seluruh warga desa, jamaah yasin dari 27 RT yang tergabung dalam kelompok yasin, bersama pemerintah desa dan elemen masyarakat lainnya, mengadakan tasyakuran dengan makan ketupat bersama,” ujar Budi.

Tak kurang dari 1.500 ketupat disiapkan dalam kegiatan ini. Selain makan bersama, acara juga diramaikan dengan pentas seni dari anak-anak, bazar UMKM, serta santunan anak yatim yang biasanya dilaksanakan setiap tanggal 10 Muharram.

Parni, perwakilan dari Lembaga Adat Desa Metesih, menambahkan bahwa Ketupat Asyura telah menjadi bagian dari budaya masyarakat desa yang mengandung nilai spiritual mendalam.

“Makna dari ketupat asyura ini adalah kembalinya manusia kepada fitrah. Memasuki tahun baru Hijriah, kita ingin memohon kepada Allah agar diberi kelancaran dalam segala aktivitas. Kegiatan ini sudah menjadi adat dan budaya warga, yang dilaksanakan setiap tahun tepatnya pada hari Asyura,” ungkap Parni.

Dengan semangat kebersamaan dan kearifan lokal, warga Desa Metesih berharap tradisi ini dapat terus dilestarikan sebagai warisan budaya sekaligus momentum untuk memperkuat ikatan sosial dan spiritual masyarakat.

Surya – Sinergia

Bagikan ke :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *