Ramah Lingkungan, Polsek Ponorogo Bagikan Daging Kurban Pakai Takir Daun Pisang

Image Not Found
Takir daun pisang untuk daging kurban, Foto : Ega Patria – Sinergia

Sinergia | Kab. Ponorogo – Ada cara unik yang dilakukan Polsek Kota Ponorogo dalam merayakan Hari Raya Idul Adha 1446 H. Berbeda dari kebiasaan umum yang menggunakan kantong plastik, kali ini para anggota kepolisian membagikan daging kurban kepada warga menggunakan takir tradisional dari daun pisang.

Takir ini dibuat langsung oleh para anggota Polsek dari daun pisang yang mereka tanam sendiri di halaman Mapolsek. Setelah dipanen, daun pisang tersebut dibersihkan dan diolah secara manual menjadi wadah alami pengganti plastik.

Kapolsek Kota Ponorogo, AKP Catur Juli Hernawan, menjelaskan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen Polri dalam mendukung gerakan peduli lingkungan dan menanggapi imbauan pemerintah pusat untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

“Penggunaan takir daun pisang ini bukan hanya melestarikan tradisi lokal, tapi juga mengedukasi masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan,” ujar AKP Catur.

Image Not Found
Kapolsek ponorogo memberikan daging kurban, Foto : Ega Patria – Sinergia

Warga yang menerima daging kurban dengan wadah alami ini mengaku senang. Selain lebih ramah lingkungan, mereka merasa cara ini lebih higienis dan menyenangkan karena mengingatkan pada kebiasaan tempo dulu.

Sri Suryani, salah satu warga penerima, mengaku ini adalah pengalaman pertamanya menerima daging kurban dengan bungkus daun pisang.

“Ini baru pertama kali pakai daun pisang. Tahun kemarin masih pakai besek bambu. Menurut saya ini sangat ramah lingkungan dan saya sangat mendukung karena bisa mengurangi sampah plastik,” ungkapnya.

Suasana penyembelihan hewan kurban yang digelar di halaman Mapolsek Ponorogo Kota pada Jumat pagi (06/06/2025) berlangsung khidmat. Para anggota Polsek terlibat langsung mulai dari proses penyembelihan hingga pembagian daging. Dengan memanfaatkan potensi lokal dan nilai-nilai kearifan tradisional, Polsek Ponorogo menunjukkan bahwa tradisi Idul Adha dan kepedulian terhadap lingkungan dapat berjalan beriringan.

Ega patria – Sinergia

Bagikan ke :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *