
Sinergia | Kab. Madiun – Pemanfaatan teknologi drone kian merambah dunia pertanian. Uji coba pemupukan menggunakan drone di area persawahan Desa Tiron, Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun, pada Kamis (14/08/2025), menunjukkan peningkatan efisiensi yang signifikan, hanya butuh sekitar 15 menit untuk memupuk lahan seluas satu hektar.
“Teknologi ini mempercepat pekerjaan dan menghemat tenaga. Drone bisa dipakai di berbagai sektor pertanian dan perkebunan, selama tidak berada di area dekat bandara yang membutuhkan izin khusus,” kata Febri Dedi Saputra, Tenaga Agronomis Wilayah Jatim Barat, yang turut mendampingi uji coba.
DJI Agras T100 dibekali sistem keamanan canggih, termasuk penghindar rintangan berbasis LiDAR, sistem penta-vision, radar gelombang milimeter belakang, dan downward vision radar. Fitur tersebut membuat drone aman dioperasikan bahkan pada malam hari.
Menurut Choirun Imam Basori, produktivitas drone jauh lebih tinggi dibanding metode manual yang mengandalkan tenaga manusia. Perangkat yang digunakan adalah DJI Agras T100, drone pertanian buatan pabrikan China DJI yang kini mulai dipasarkan di Indonesia. Drone ini memiliki kapasitas angkut pupuk padat hingga 35 kilogram dan tangki penyemprotan 20 liter, memungkinkan cakupan 10 hingga 15 hektar per hari.
“Selain mempercepat pemupukan, drone juga lebih presisi dalam penyemprotan, sehingga hasil pertanian bisa lebih optimal,” ujarnya.
Petrokimia Gresik, salah satu distributor layanan drone, saat ini menyediakan penyemprotan pupuk cair maupun penebaran pupuk padat sesuai kebutuhan petani di berbagai daerah. Teknologi ini dapat diterapkan di sektor persawahan, perkebunan pisang, sawit, hingga industri kehutanan.
Tova Pradana – Sinergia