Debit Air Bendungan Dawuhan Menyusut, Lahan Pertanian Terancam Mengering

Image Not Found
Kondisi Bendungan Dawuhan Desa Plumpungrejo Wonoasri Kabupaten Madiun mengalami penyusutan, Foto : Tova Pradana – Sinergia

Sinergia | Kab. Madiun – Debit air Bendungan Dawuhan di Desa Plumpungrejo, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun, terus mengalami penyusutan drastis selama musim kemarau. Saat ini elevasi air tercatat 7,8 mdpl dengan volume sekitar 400 ribu meter kubik dari kapasitas normal sekitar 3,9 juta meter kubik. 

Petugas Operasi Bendungan Dawuhan, Agung Wirasat, menyampaikan bahwa pintu air belum ditutup karena masih digunakan untuk pengairan musim tanam ketiga.

 “Rencananya bendungan akan ditutup ketika debit mencapai 200 ribu meter kubik,” ujar Agung pada Senin (08/09/2025).

Kondisi ini membuat pasokan air bagi 1.273 hektare sawah di tiga kecamatan, Wonoasri, Balerejo, dan Madiun masih bisa terpenuhi. Namun, beberapa wilayah di ujung saluran irigasi dipastikan tidak lagi menerima  pasokan akibat kerusakan jaringan irigasi dan kebocoran di sejumlah titik.

“Air masih mengalir normal, tapi wilayah yang jauh dari bendungan sulit terjangkau karena kebocoran di sepanjang saluran,” kata Agung.

Bendungan Dawuhan selama ini menjadi tumpuan petani untuk menjaga keberlanjutan produksi pertanian di Madiun. Penyusutan debit air diperkirakan akan semakin menambah beban petani, terutama jika hujan tak kunjung turun dalam beberapa bulan ke depan.

Tova Pradana – Sinergia

Bagikan ke :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *