Gubernur Khofifah Serahkan Bantuan Sosial dan Dorong Kemandirian Warga Rentan

Image Not Found
Khofifah Indar Parawansa  mengunjungi Kabupaten Ponorogo, Foto : Ega Patria – Sinergia

Sinergia | Kab. Ponorogo – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa  mengunjungi Kabupaten Ponorogo, Rabu (14/05/2025), dalam rangkaian acara SAPA BANSOS. Bertempat di Pendopo Agung Kabupaten Ponorogo pukul 11.30 WIB, Gubernur secara simbolis menyerahkan Bantuan Sosial dan Tali Asih bagi Pilar-Pilar Kesejahteraan Sosial tahun 2025.

Dalam sambutannya, Gubernur khofifah menyoroti pentingnya intervensi produktif dalam penanganan masalah sosial. Salah satunya melalui program Putri Jawara, yang menyasar perempuan kepala keluarga, khususnya yang memiliki anak difabel, balita stunting, maupun merawat lansia rentan. Program ini akan diintermediasikan melalui zakat produktif guna meningkatkan ketahanan ekonomi mereka.

“Kalau mereka yang single mom, single parent, memiliki anak difabel atau stunting, atau lansia rentan, bisa lebih mandiri ekonominya, ya kita harus mengangkat masalah yang dihadapi masyarakat dengan solusi yang konkrit,” ujar Gubernur Khofifah.

Ia menyampaikan bahwa Pemkab Ponorogo akan meluncurkan program Putri Jawara secara lebih masif pada Juni mendatang. Sebelumnya, program ini telah diluncurkan secara terbatas pada 21 April lalu.

Selain itu, turut disampaikan adanya program asistensi sosial bagi penyandang disabilitas, serta PKH Plus untuk lansia rentan berusia 65 tahun ke atas. Gubernur juga menyinggung dukungan terhadap BUMDes dan program pemberdayaan ekonomi berbasis produktif di Ponorogo.

Dalam kesempatan itu, Gubernur mengingatkan bahwa 80 persen masyarakat saat ini aktif mengakses internet. Ia menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi secara produktif.

“Kecuali untuk berdagang online kan produktif, kalau hanya untuk chatting ya tidak produktif,” ujarnya.

Gubernur berharap rangkaian program tersebut dapat menekan angka kemiskinan ekstrem di Jawa Timur. “Saat ini tinggal 0,66 persen. Harapan kita, pada rilis Maret 2026 mendatang, hasil survei September nanti bisa menunjukkan angka nol kemiskinan ekstrem,” tambahnya.

Dengan menguatnya kemandirian warga, terutama pelaku usaha ultra mikro, Gubernur optimistis mereka bisa naik kelas menjadi pelaku usaha produktif.

Ega Patria – Sinergia 

Bagikan ke :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *