
Sinergia – Kab Madiun | Gejala hewan ternak mengalami Penyakit Mulut dan Kuku (PMK ) makin bertambah setiap harinya. Namun Pemerintah Kabupaten Madiun masih enggan melakukan kebijakan penutupan sementara pada pasar hewan di wilayahnya.
Saat ditemui awak media PJ Bupati Madiun Tontro Pahlawanto mengakui jika ada beberapa wilayah di Kabupaten Madiun yang terdampak virus PMK akibat mobilitas dari ternak yang ada di pasar hewan.
“Kita sudah sikapi dengan cara penyemprotan di lokasi hewan ternak warga, dan juga di tempat penjualan di pasar hewan” terang Tontro Jum’at pagi ( 10/01/2025)

Meski demikian pihaknya masih belum menurunkan kebijakan pasti, terkait penutupan sementara terhadap 7 pasar hewan yang ada di Kabupaten Madiun.
“Kadang teman teman tanya kapan ditutup, ya kita lihat perkembangan, itu baru wacana kepada saya. Saya menilai masyarakat masih membutuhkan keberadaan pasar hewan” tambah Tontro.
Saat ini, Pemkab Madiun lebih fokus pada pencegahan penyebaran virus PMK ke kandang-kandang ternak warga dengan penyemprotan desinfektan dan pemberian vitamin pada hewan.
“Kita sementara masih menunda ( red: penutupan pasar hewan ). Kita lihat perkembangan PMK kedepan, kalau itu bisa kita kendalikan kita lebih fokus pada pengetatan, pengawasan hewan ternak dari luar daerah” Jelas Tontro
Diketahui data dari Dinas Ketahanan Pangan Dan Peternakan Kabupaten Madiun Jumlah Hewan Suspek PMK mencapai 59 Hewan terindikasi Suspek PMK.
Dana – Sinergia