KOTA MADIUN – Momen libur natal dan tahun baru (Nataru) berdampak pada tingkat okupansi hotel di Kota Madiun. Tingkat hunian kamar hotel di Kota Madiun mencapai 80 persen. Hal itu disampaikan Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Madiun Aris Suharno Sabtu (28/12/2024).
“Alhamdulillah, hampir semua kamar terisi 70-80 persen dari hotel bintang maupun non bintang di Kota Madiun. Jika hari biasa hanya di kisaran 40 – 50 Persen,” ujarnya.
Menurut Aris, libur Nataru ini tidak berdampak signifikan. Jika dibandingkan libur lebaran Idul Fitri kemarin dengan kenaikan tingkat hunian hotel sebesar 100 persen. Bahkan, kamar hotel full sampai 4 hari.
“Okupansi hotel libur Nataru tidak sampai 100 persen ini karena cuti bersama yang pendek. Kalau libur lebaran kemarin kan sampai satu Minggu lama nya” terangnya
Dari total keseluruhan anggota PHRI berjumlah 31 anggota. Diantaranya 25 hotel maupun homestay dan 6 restoran. “Tetapi untuk resto atau rumah makan dari pantauan kami selalu penuh terus,” kata Aris.
Menurutnya, event-event pergantian akhir tahun semestinya lebih diperbanyak oleh Pemerintah Daerah. Hal itu tentu akan menarik minat kunjungan ke Kota Madiun.
“Ya untuk pemerintah, tentunya tahun-tahun mendatang supaya banyak diadakan event skala regional atau nasional yang bisa membuka okupansi hotel di Kota Madiun meningkat,”harapnya.
[Tim Liputan]