
Sinergia | Kota Madiun – Pemerintah Kota Madiun mengalokasikan anggaran sebesar 1,5 milyar rupiah untuk menyediakan pupuk subsidi bagi petani. Hal ini dilakukan untuk menutupi kekurangan alokasi pupuk subsidi dari pemerintah pusat yang selama ini terbukti tidak mencukupi kebutuhan petani.
Menurut Irsyad Dawami, Kepala Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Madiun, sekitar 115 ton pupuk subsidi yang akan disalurkan sebagian besar adalah pupuk majemuk NPK. Pupuk ini menjadi komoditas penting karena bahan bakunya yang harus diimpor. Meskipun pemerintah pusat menyediakan subsidi pupuk, alokasinya selama ini hanya mencakup kurang dari 50 persen dari kebutuhan sebenarnya.
“Untuk memenuhi kekurangan tersebut, kita akan mencoba menutupi 50 persen yang belum terpenuhi dengan bantuan pupuk dari Pemkot Madiun. Anggaran yang disiapkan adalah sebesar 1,5 miliar rupiah untuk 790 hektar lahan yang dikelola oleh kelompok tani yang sudah memiliki badan hukum Indonesia,” ujar Irsyad Dawami.
Irsyad menambahkan pupuk urea lebih banyak tersedia karena bahan bakunya berasal dari dalam negeri, namun pupuk majemuk NPK, yang bahan bakunya harus impor, kekurangan alokasi untuk petani.
“Pemerintah pusat hanya menyediakan sebagian kecil dari yang dibutuhkan. Oleh karena itu, pemerintah daerah, dalam hal ini Pemkot Madiun, mengambil peran penting untuk mendukung kekurangan tersebut, khususnya untuk pupuk majemuk NPK,” jelas Irsyad.
Pada tahun sebelumnya, Pemkot Madiun berhasil mengalihkan anggaran yang belum terserap untuk mendukung subsidi pupuk. Selain anggaran APBD Murni sebesar 1,5 milyar, terdapat tambahan anggaran senilai 1 milyar rupiah yang diambil dari anggaran cukai yang tidak terserap.
Dengan langkah ini, Pemkot Madiun berharap dapat memastikan petani mendapatkan pasokan pupuk yang cukup untuk mendukung hasil pertanian yang optimal di tahun 2025.
Kriswanto – Sinergia