50 Warga Kabupaten Madiun Terkena DBD, Dinkes Gencar Fogging 

Image Not Found
Petugas P2P Dinkes Kabupaten Madiun melaksanakan Fogging di Kelurahan Munggut, Wungu Usai dilaporkan adanya 2 warga setempat terjangkit DBD, Foto : Dana – Sinergia

Sinergia | Kab. Madiun – Baru satu setengah bulan, penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Madiun mencapai 50 pasien. Menindaklanjuti hal tersebut, Dinas Kesehatan setempat melaksanakan fogging di sejumlah wilayah pada Selasa (18/2/2025). Pengasapan dilakukan secara bertahap di sekitar rumah warga yang dilaporkan terkena DBD akibat gigitan nyamuk aedes aegepty.

Warga Setempat, Tutus Hermiati (40) mengungkapkan, dua anak kembarnya Assyifa dan Azzahra (7), terjangkit DBD pada seminggu lalu.

“Pulang sekolah mengeluhkan demam panas, lalu tidak lama menggigil, badan pegel pegel, langsung kami bawa ke rumah sakit, sudah diperiksa, tapi panas tak kunjung turun,” ungkapnya.

Tutus mengaku langsung membawa rujukan ke rumah sakit. Berlahan buah hatinya berangsur membaik.“Suhu tubuh 39 derajat celcius. Akhirnya cepat dirujuk dan dirawat inap di rumah sakit selama 6 hari. Perlahan lahan trombosit turun dan sekarang sudah sembuh,” tuntas Tutus.

Image Not Found
Petugas P2P Dinkes Kabupaten Madiun juga melaksanakan Fogging di rumah Warga Kelurahan Munggut,
Foto : Dana – Sinergia

Pantauan dilapangan Tim Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun melaksanakan Fogging di 2 titik lokasi yakni Desa Karangrejo, dan Kelurahan Munggut, Kecamatan Wungu.

“Pagi ini tim dari P2P Dinkes Kabupaten Madiun memfogging dua titik di wilayah

Kecamatan Wungu. Upaya ini untuk memberantas nyamuk Aedes Aegypti setelah dilakukan penyelidikan epidemiologi (PE),” ujar Ismiran, Programer DBD Puskesmas Wungu. 

Ismiran menambahkan di wilayah Kecamatan Wungu sedikitnya sudah ada 13 warga dilaporkan menderita DBD. 

“Kasus DBD awal tahun ini sedikit meningkatkan dibandingkan tahun 2024 lalu” imbuh Ismiran.

Oleh karena itu, lanjut Ismiran, masyarakat diimbau lebih sadar dan aktif memutus perkembang biakkan nyamuk, dengan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

“Mengingat semua media yang berkaitan dengan air, jadi tempat hidup nyamuk ember berkembang biak. Itu perlu diwaspadai,” tuturnya.

Ia berharap, masyarakat rutin membersihkan air bak mandi, selokan, hingga tempat menampung air. Jangan sampai dibiarkan menunggu sampai ada korban.

“Jaga perilaku hidup sehat, hidup bersih, diimbangi dengan PSN,” pungkasnya.

(Dana/sinergia)

Bagikan ke :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *