
Sinergia | Kab. Madiun – Kasus HIV di Kabupaten Madiun menunjukkan kondisi darurat. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) per 4 Oktober 2025, tercatat 1.491 warga positif HIV, dengan 779 orang di antaranya masih hidup dan menjalani pendampingan aktif. Angka ini menegaskan bahwa HIV masih menjadi persoalan kesehatan serius di wilayah tersebut.
Pengelola Program dan Keuangan KPAD (Komisi Penanggulangan AIDS Daerah Kabupaten Madiun Madiun Lenny Dwi Ambarsari menyampaikan bahwa pihaknya terus melakukan pendampingan bagi warga yang positif HIV maupun yang baru terdiagnosis. Upaya ini dilakukan secara lintas sektor bersama Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Daerah (KPHD) dan sejumlah mitra layanan kesehatan.
“Kami tetap melakukan pendampingan bagi semua warga yang positif HIV maupun yang terdiagnosis IMS seperti sifilis. Pengobatan dilakukan di Puskesmas terdekat agar akses lebih mudah, dan kami terus berkoordinasi lintas sektor untuk penanganan lebih lanjut,” ujar Lenny, Senin (06/10/2025).
Selain pengobatan, tim KPAD juga memperluas jangkauan ke wilayah-wilayah baru yang berisiko tinggi penularan. Menurut Lenny, masih ada sejumlah lokasi di Kabupaten Madiun yang belum terakses program edukasi dan layanan HIV.
“Kita terus melakukan kegiatan outreach ke berbagai lokasi, terutama yang belum terjangkau sebelumnya. Ini bagian dari komitmen kami untuk menekan angka penularan sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat,” tambahnya.
Meski sebagian besar penderita sudah mendapat pendampingan dan terapi, tantangan masih besar. Salah satunya adalah rendahnya deteksi dini serta stigma sosial yang membuat sebagian warga enggan memeriksakan diri.
Pemerintah Kabupaten Madiun melalui KPAD berharap masyarakat semakin terbuka terhadap pemeriksaan HIV. Deteksi dan pengobatan sejak dini menjadi kunci penting dalam menekan penyebaran virus sekaligus menjaga kualitas hidup penderita.
“Penanganan HIV tidak hanya soal medis, tapi juga perubahan sikap sosial. Masyarakat harus sadar bahwa pemeriksaan bukan aib, melainkan langkah menyelamatkan diri dan orang lain,” tegas Lenny.
Kasus HIV di Kabupaten Madiun menjadi alarm bagi semua pihak untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor. Tanpa kesadaran publik dan dukungan sosial, target pengendalian HIV di tingkat daerah akan sulit tercapai.
Tova Pradana – Sinergia