
Sinergia | Magetan – Pemerintah Kabupaten Magetan terus mengebut pembangunan kawasan eks Pasar Produk Unggulan (PPU) Maospati yang kini memasuki tahap kedua. Proyek revitalisasi tersebut ditargetkan menjadi pusat jajanan dan kuliner yang mengusung konsep rest area modern, sekaligus menjadi wajah baru pintu masuk Kabupaten Magetan dari arah barat.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Magetan, Sucipto, menjelaskan bahwa pembangunan kawasan eks PPU ini telah mencapai sekitar 80 persen dan ditargetkan rampung pada pertengahan November 2025.
“Jadi lokasi eks PPU Maospati ini sudah tahap kedua pembangunannya. Langkah kami adalah menjadikan PPU sebagai pusat strategis dari Kabupaten Magetan yang terletak di segitiga tiga kota, yakni Ngawi, Madiun, dan Magetan,” ujar Sucipto, Jumat (24/10/2025).
Menurutnya, kawasan tersebut dirancang menyerupai rest area dengan fasilitas yang ramah bagi pengunjung dan pelaku UMKM. Nantinya, area ini akan dilengkapi dengan tempat parkir luas, kios jajanan, ruang istirahat, area bermain anak, hingga fasilitas ibadah.
“Tujuan pembangunan ini agar ketika orang masuk ke Magetan bisa melihat ada pusat kuliner dan jajanan. Konsepnya seperti rest area, jadi pengendara dari exit tol yang menuju Pacitan atau Ponorogo bisa singgah. Di sana ada parkir luas, kios jajanan, dan anak-anak bisa istirahat. Kami siapkan juga masjid dan fasilitas umum lainnya,” terangnya.
Sucipto menambahkan, dari total lahan sekitar 8.700 meter persegi, terdapat 2.000 meter persegi yang akan digunakan untuk pembangunan gedung utama. Namun, rencana tersebut masih menunggu ketersediaan anggaran tambahan.
“Gedung utama nanti kita konsep seperti rest area dengan desain open space, tidak lagi berbentuk bedak-bedak seperti dulu. Di situ akan ada waralaba dan UMKM yang menempati. Tapi saat ini kami baru fokus ke fasilitas umum,” jelasnya.
Tahun 2024 lalu, pemerintah daerah telah menganggarkan pembangunan sebagian landscape, pos ojek, dan toilet. Sementara di tahun 2025 ini, pekerjaan difokuskan pada area luar, termasuk drainase, trotoar, dan paving area parkir seluas 1.200 meter persegi serta taman di bawah monumen pesawat.
“Anggaran tahun ini sekitar Rp850 juta, fokusnya dari pinggir dulu. Pemasangan granit sedikit rumit karena berpola, tapi target kami pertengahan November sudah selesai,” tambah Sucipto.
Meski sudah berjalan dua tahap, Pemkab Magetan masih membutuhkan tambahan anggaran sekitar Rp. 4 miliar untuk menyelesaikan keseluruhan proyek. Pihaknya pun tengah berkoordinasi dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk penganggaran tahap lanjutan.
“Kalau perkiraan selesai, kami upayakan secepatnya karena kawasan itu akan menjadi wajah utama Magetan. Kalau tahun 2026 belum tersedia anggaran, kami targetkan 2027 bisa tuntas,” pungkasnya.
Dengan rampungnya pembangunan nanti, eks PPU Maospati diharapkan tidak hanya menjadi ikon baru Kabupaten Magetan, tetapi juga pusat aktivitas ekonomi kreatif bagi pelaku UMKM di wilayah perbatasan tiga kabupaten.
Kusnanto – Sinergia