
Sinergia | Kota Madiun – Menjelang Hari Raya Idul Adha, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Madiun melalui Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan melakukan survei dan monitoring kesehatan hewan kurban di seluruh lapak penjualan. Kegiatan ini berlangsung mulai 26 Mei hingga 5 Juni 2025. Kabid Pertanian DKPP Kota Madiun, Wahyu Niken Febrianti, menyampaikan bahwa tim telah diterjunkan di tiga kecamatan, yaitu Kartoharjo, Taman, dan Manguharjo.
“Ini baru hari pertama. Pemantauan sementara menunjukkan bahwa sebagian hewan hanya mengalami gejala ringan seperti batuk dan pilek, yang dipicu oleh cuaca yang belakangan ini sering hujan,” ujar Wahyu Niken, Senin (26/05/2025).
Untuk hewan ternak yang mengalami gejala tersebut, tim langsung memberikan penanganan berupa pengobatan dan pemberian vitamin. Niken menekankan bahwa dua minggu sebelum penyembelihan, seluruh hewan kurban harus dinyatakan sehat. Hewan yang masih dalam kondisi sakit tidak akan direkomendasikan sebagai hewan kurban.
“Kalau dua minggu menjelang penyembelihan masih ada yang sakit, maka tidak kita rekomendasikan,” tegasnya.
Hingga saat ini, belum ditemukan adanya kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di wilayah Kota Madiun. Wahyu berharap situasi ini tetap terkendali dan meminta para penjual maupun peternak untuk terus menjaga kondisi kesehatan ternak mereka.
“Ternak sangat sensitif terhadap perubahan cuaca. Jadi kami imbau agar ternak diberi atap agar tidak kehujanan, serta rutin diberikan vitamin dan makanan yang cukup,” tambahnya.
Monitoring ini akan terus dilakukan hingga H-1 penyembelihan hewan kurban guna memastikan keamanan dan kesehatan hewan yang akan dikurbankan oleh masyarakat.
Surya – Sinergia