
Sinergia | Kab. Madiun – Sejumlah harga bahan pokok di pasar tradisional Kabupaten Madiun mengalami lonjakan saat peringatan Tahun Baru Islam tahun ini. Di Pasar Caruban Baru, Kecamatan Mejayan, setidaknya tiga komoditas utama mengalami kenaikan harga secara bersamaan.
“Cabai, bawang merah, dan sayuran dari Magetan semuanya naik,” ungkap Suyati, salah satu pedagang di pasar tersebut kepada wartawan, Senin (30/06/2025).
Harga cabai rawit tercatat sebagai yang paling tinggi, kini dijual Rp. 70 ribu per kilogram. Sebelumnya bahkan sempat menyentuh Rp. 80 ribu per kilogram. Sementara itu, harga cabai merah besar naik dari Rp. 30 ribu menjadi Rp. 45 ribu per kilogram, dan cabai keriting menjadi Rp. 40 ribu per kilogram.
“Kalau bawang merah sekarang masih mahal, di kisaran Rp. 40 ribu per kilo. Bawang putih normal, sekitar Rp. 30 ribu. Barang yang paling susah cabai, kualitasnya juga kurang bagus, pembelinya pun mulai sepi,” tambah Suyati.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan dan Usaha Mikro Kabupaten Madiun, Hendah Dwi Wijayani, membenarkan adanya kenaikan harga tersebut.
“Indeks Perkembangan Harga (IPH) Kabupaten Madiun saat ini berada di angka 1,11. Posisinya berada di urutan ke-31 se-Jawa Timur, jadi belum masuk kategori rawan inflasi,” jelas Hendah.
Berdasarkan data IPH, harga cabai rawit tercatat Rp. 62.500 per kilogram, cabai merah besar Rp. 30 ribu, beras medium Rp. 12.825, dan beras premium mencapai Rp. 14.450 per kilogram.
Menurut Hendah, lonjakan harga ini dipicu oleh beberapa faktor, termasuk keterlambatan distribusi akibat unjuk rasa sopir truk over dimension over load (ODOL), belum memasuki masa panen sejumlah komoditas, serta meningkatnya permintaan jelang bulan Suro.
“Kami terus melakukan pemantauan pasar. Bila harga naik signifikan, kami siap gelar operasi pasar murah bersubsidi di daerah-daerah terdampak,” tegasnya.
Tova Pradana – Sinergia