By
Sinergia | Kota Madiun – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kota Madiun berganti nama menjadi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun 2025 ini. Meski begitu, secara substansi dan aturan pelaksanaan tidak mengalami perubahan signifikan dibanding tahun sebelumnya.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Madiun, Lismawati dalam Sosialisasi Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 di Gedung Diklat pada Kamis (08/05/2025). Sosialisasi ini dihadiri oleh perwakilan TK-SD-SMP, Dinas Kominfo, Disdukcapil, Dewan Pendidikan, KONI, LSM hingga media massa. Lismawati mengungkapkan bahwa mekanisme seleksi tetap menggunakan empat jalur, yaitu jalur domisili (sebelumnya disebut zonasi), prestasi, mutasi, dan afirmasi.
“Perbedaannya hanya pada istilah. Dulu zonasi, sekarang menjadi domisili. Tapi sistemnya masih sama seperti tahun lalu,” ujarnya.
Adapun proporsi penerimaan melalui masing-masing jalur ditetapkan yakni jalur domisili sebesar 40 persen, jalur prestasi 35 persen, mutasi 5 persen, dan afirmasi 5 persen. Persentase tersebut dihitung dari daya tampung sekolah.
Untuk jalur prestasi, tahun ini terdapat sedikit perubahan. Jika sebelumnya hanya berdasarkan nilai rapor, kini ditambahkan tes akademik.
“Tes akademik akan difokuskan di satu tempat, dan untuk sekolah swasta yang belum memiliki akun .id akan kami bantu pembuatannya,” tambah Lismawati.
Syarat administrasi juga ditegaskan tetap seperti tahun lalu. Nama calon siswa harus tercantum dalam Kartu Keluarga (KK) dan berada dalam satu keluarga inti. “Tidak diperbolehkan menitipkan ke keluarga lain hanya untuk keperluan seleksi,” tegasnya.
Dengan penyesuaian ini, diharapkan proses penerimaan siswa baru di Kota Madiun berjalan lebih tertib dan transparan.
Surya – Sinergia
