Ini Ramuan Jamu Untuk Atasi PMK Pada Sapi Atau Kambing

KOTA MADIUN  – Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) saat ini tengah marak di berbagai daerah di Jawa Timur. Bahkan di Kota Madiun ditemukan 2 ekor sapi terjangkit PMK. Lalu bagaimana penanganan PMK yang harus dilakukan peternak.?

Dokter hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Madiun, drh. M. Sulthan Rasyid Rifai menjelaskan peternak harus telaten dalam memberikan penanganan terhadap hewan ternak yang terjangkit PMK. Untuk pertolongan pertama bagi ternak yaitu diberi jamu.

“Untuk ramuan jamu yang kami sarankan memakai jahe, temulawak, bawang putih, gula merah dan madu. Itu fungsinya untuk menambah nafsu makan dan menurunkan demam” ujar drh. M. Sulthan

Bagaimana dengan luka di mulut.? Untuk penanganan luka di mulut, Sulthan meminta peternak untuk memberikan semprotan dengan iodine atau betadine yang dicampur dengan air. Penyemprotan itu harus rutin dilakukan terhadap ternak yang kena PMK.”Untuk perbandingan iodine atau betadine dengan air itu 1 banding 9. Dan harus rutin” jelasnya.

Sementara, untuk kebutuhan serat diusahakan tetap diberi makan baik hewan ternak makan sendiri atau jika kesulitan dapat di combor. Pasalnya, penyebab sapi menjadi parah karena sulit makan.

”Intinya peternak harus telaten untuk mengurus sapi yang terkena PMK. Dari kontrol kami, 1 sapi sudah sembuh dan 1 ekor lagi masih dalam proses penanganan dan kami kontrol secara rutin” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala DKPP Kota Madiun, Totok Sugiarto menghimbau kepada peternak untuk tidak ke pasar hewan terlebih dahulu. Pasalnya, proses penyebaran bisa saja terjadi di pasar hewan.

”Untuk vaksinasi masih menunggu droping dari Pemerintah Pusat. Untuk kasus di Kota Madiun tidak begitu parah karena mayoritas sapi sudah dilakukan vaksinasi sebelumnya” ujar Totok.

Lebih lanjut, DKPP akan melakukan pemantauan terhadap populasi ternak di Kota Madiun yang tercatat 120 ekor sapi dan 1.400 ekor kambing. Jika menemukan gejala PMK, peternak dapat segera melaporkan kepada DKPP.”Kami akan menerjunkan tim ke lapangan untuk melakukan pemantauan dan kontrol secara maksimal” pungkasnya.

D. Kris – Sinergia

Bagikan ke :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *