IPB Gelar Program Dosen Pulang Kampung di Magetan, Genjot Digital Marketing untuk Anak Muda Desa

Image Not Found
Pelatihan digital marketing program “Dosen Pulang Kampung” oleh IPB di gedung Balai Latihan Kerja, Nitikan, Plaosan, Magetan, Foto : Kusnanto – Sinergia

Sinergia | Kab. Magetan – Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui program “Dosen Pulang Kampung” hadir di Kabupaten Magetan, Jawa Timur Kamis (12/06/2025). Kegiatan itu dengan misi pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan digital marketing. Fokus utama kegiatan kali ini adalah memberdayakan generasi muda desa dalam memasarkan produk lokal secara daring.

Program ini digagas oleh Dr. Tekad Urip Pambudi Sujarnoko, dosen IPB yang berasal dari Magetan. Ia menggandeng sejumlah koleganya untuk menerapkan hasil riset kampus dalam bentuk nyata kepada masyarakat.

“Perguruan tinggi itu tidak hanya soal mengajar dan meneliti, tapi juga pengabdian. Di sinilah kami membagikan ilmu yang kami dapat di kampus kepada masyarakat, terutama generasi muda,” jelas Ulil Azmi Nurlaili Afifah.

Menurut Ulil, salah satu kendala yang dihadapi warga Magetan adalah lemahnya akses pasar. Padahal kapasitas produksi pertanian dan peternakan sudah cukup baik. Produk melimpah, tapi sulit dijual karena kurangnya strategi pemasaran.

“Digital marketing menjadi solusi. Lewat media sosial, e-commerce, dan promosi daring lainnya, kita harap produk lokal bisa terserap lebih baik, bahkan tembus pasar Jabodetabek,” tambahnya.

Kegiatan pengabdian ini dimulai dengan pelatihan video promosi menggunakan aplikasi CapCut. Anak-anak muda desa diajarkan membuat iklan sederhana agar mampu membranding produk mereka secara menarik.

Meski saat ini fokus pelatihan menyasar generasi muda, ke depan tim IPB berencana memperluas peserta, termasuk kalangan ibu rumah tangga. Koordinasi awal bahkan sudah dilakukan dengan organisasi masyarakat seperti NU. 

“Next-nya kami akan menyasar kelompok ibu-ibu pengajian dan para pelaku usaha kecil yang usianya lebih sepuh. Semua berhak tahu dan mampu memasarkan produk mereka secara digital,” kata Ulil.

Ketua program, Dr. Tekad Urip, menjelaskan bahwa Magetan memiliki potensi besar di bidang peternakan, pertanian, dan produk kreatif. Selama dua tahun terakhir, IPB sudah membantu warga memasarkan hasil ternak, seperti domba dan telur, ke luar daerah.

“Kami sudah mulai suplai ternak ke Jabodetabek sejak 2022. Tapi sempat terkendala PMK. Maka dari itu, penjualan digital jadi krusial agar pasar lokal tetap menyerap,” ungkap Tekad.

Potensi lainnya termasuk produk pertanian seperti jagung, jeruk pamelo, dan beras, serta produk kerajinan seperti sepatu dan kulit. Rencana ke depan termasuk pelatihan pengemasan dan branding yang lebih profesional.

Tekad menegaskan pihaknya akan melakukan pemetaan produk potensial dan membuka jalur distribusi yang lebih luas. Harapannya, pemuda Magetan bukan hanya mampu memproduksi, tetapi juga mengemas dan menjual dengan nilai tambah.

“Anak muda jangan hanya jadi produsen. Belajar branding dan pengemasan itu penting. Digital marketing bisa membuka jalan ke pasar yang lebih besar dan pendapatan yang layak,” tutup Tekad.

Kusnanto – Sinergia

Bagikan ke :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *