
Sinergia | Kota Madiun – Jam’iyyatul Qurra wal Huffaz merupakan badan otonom Nahdlatul Ulama yang paling strategis untuk dipertahankan, diperkuat, dan dikembangkan karena menyangkut langsung Al-Qur’an, kitab suci umat Islam. Termasuk Tartila yang merupakan metode pembelajaran membaca dan menulis Al-Quran yang menekankan cara dengan Tartil , yaitu membaca Al-Quran dengan pelan, benar dan sesuai dengan kaidah Tajwid.
Jam’iyyatul Qurra wal Huffaz Nahdhotul Ulama (JQHNU) juga merupakan lembaga yang mengayomi Qori’ Qori’ah dan penghafal Al Qur’an serta pendidikan Al Qur’an.
Hal itulah yang menjadi pembahasan dalam pertemuan di JQHNU Kota Madiun dalam silaturahim bersama Ketua JQHNU Jawa Timur Gus Aqid dengan perwakilan dari Madiun kota, Kab. Madiun, Ponorogo, Ngawi dan Magetan pada Senin (14/07/2025). Dalam suasana santai, Gus Aqid menjelaskan berbagai hal soal Tartila. Kini Tartila yang sudah ada terus disempurnakan. Hal itu bagian dari perjuangan untuk pembelajaran Baca Tulis Al Qur’an.
“Gus Aqid menyampaikan, siap jika sewaktu-waktu ada bimbingan atau pelatihan bagi guru-guru TPA/TPQ khususnya metode Tartila. Jadi ini akan menjadi langkah kedepan dalam mencetak generasi-generasi pecinta Al Qur’an serta terus membimbing Qori’ Qori’ah dan penghafal Al Qur’an,” terang Ketua JQHNU Kota Madiun, H. M. Chozin.
JQHNU nantinya dapat melakukan kaderisasi untuk para pembaca, penghafal, dan pengkaji Al-Qur’an. Banom NU tersebut mengkhidmahkan diri dalam upaya menjaga kesucian dan kemurnian Al-Qur’an dengan cara melakukan kaderisasi terus-terusan para pencinta Al Qur’an mulai anak-anak sampai dewasa.
“Semoga upaya Jam’iyyatul Qurra wal Huffaz Kota Madiun dapat mencetak Qori’ Qori’ah dan penghafal Al Qur’an yang dapat berprestasi ke tingkat yang lebih tinggi. Juga bagian dari syiar dakwa Islam,” pungkasnya.
Tim Liputan – Sinergia