Jemaah Haji Tertua Asal Madiun Meninggal Dunia di Mekkah

Image Not Found
Suparlan Marto Dikromo, jemaah haji tertua dari daerah tersebut, wafat di Rumah Sakit Abeer, Mekkah,
Foto : Tova Pradana – Sinergia

Sinergia | Kab. Madiun— Kabar duka datang dari Tanah Suci menjelang kepulangan jemaah haji asal Kabupaten Madiun. Suparlan Marto Dikromo, jemaah haji tertua dari daerah tersebut, wafat di Rumah Sakit Abeer, Mekkah, pada Jumat (20/6) pukul 18.45 waktu Arab Saudi.

Suparlan (90), jemaah asal Desa Tempursari, Kecamatan Wungu, sempat menjalani perawatan intensif selama sepekan setelah mengalami penurunan kondisi usai menyelesaikan rukun wajib haji. Ia dinyatakan meninggal dunia setelah sebelumnya sempat dirawat di ICU karena kondisinya drop.

“Kami mendapat kabar itu Jumat malam sekitar jam 11 dari perawat rumah sakit, menyampaikan kalau bapak sudah meninggal dunia,” ujar Suprihati, anak ketiga almarhum, saat dikonfirmasi Minggu (22/6/2025).

Menurut Suprihati, selama menjalankan ibadah haji, ayahnya tidak pernah mengeluh sakit. Namun setelah menyelesaikan thawaf ifadah, Suparlan terlihat kelelahan, demam, dan mulai menolak makan. Ia kemudian dilarikan ke rumah sakit pada Jumat (13/6), dan masuk ICU pada Kamis (19/6) malam.

Suprihati menuturkan, sang ayah sempat memberikan pesan tersirat kepada cucunya sebelum berangkat haji. “Beliau sempat bilang ke cucunya, nanti lama tidak bertemu. Saat dijawab ‘paling cuma 40 hari’, bapak bilang tidak. Sekarang kami paham maksudnya,” kata dia.

Ia pun menyampaikan pesan dari ibunya, Sarmi, agar seluruh keluarga mengikhlaskan kepergian Suparlan. “Bapak sosok pekerja keras dan pendidik yang baik bagi anak dan cucunya. Kami semua sayang dan mendoakan agar amal ibadahnya diterima Allah SWT,” imbuhnya.

Kementerian Agama Kabupaten Madiun membenarkan wafatnya Suparlan. Menurut laporan dari petugas haji di Arab Saudi, jenazah almarhum telah dimakamkan di Mekkah, sedangkan sang istri dipindahkan ke Madinah untuk melanjutkan proses ibadah dan pendampingan oleh petugas sektor.

“Semua proses pemulasaraan, pemakaman, hingga pemindahan istri almarhum ke Madinah ditangani langsung oleh petugas sektor,” ujar perwakilan Kemenag.

Sebagai informasi, Suparlan merupakan bagian dari kloter 52 yang dijadwalkan tiba di Madiun pada 27 Juni malam bersama 198 jemaah lainnya. Sementara kloter 56 dengan 128 jemaah dijadwalkan pulang pada 29 Juni.

Selain itu, enam jemaah asal Madiun lainnya berada di kloter berbeda dan memiliki jadwal kepulangan terpisah, yakni 3 Juli (kloter 72), 7 Juli (kloter 83), dan 11 Juli (kloter 96).

Tova Pradana – Sinergia

Bagikan ke :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *