Kasus Narkotika Meningkat, Pemkab Magetan Giatkan Edukasi Bahaya Narkoba Bagi Pelajar

Image Not Found
Sosialisasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba. Foto : Kusnanto – Sinergia

Sinergia | Magetan – Upaya pencegahan penyalahgunaan narkotika di Kabupaten Magetan terus ditingkatkan. Pemerintah daerah kini fokus memperkuat edukasi bagi generasi muda, seiring meningkatnya angka kasus di wilayah tersebut sepanjang 2025. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Magetan menggelar sosialisasi Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di Aula Hotel Bukit Bintang, Magetan pada Kamis (16/10/2025).

Kegiatan yang menggandeng Satresnarkoba Polres Magetan dan Dinas Kesehatan ini diikuti puluhan pelajar dari SMA dan SMK di wilayah kota. Bupati Magetan, Nanik Endang Rusminiarti, yang membuka kegiatan tersebut menegaskan pentingnya deteksi dini dan edukasi berkelanjutan bagi pelajar.

“Sasaran penyalahgunaan narkotika saat ini banyak menyentuh anak-anak muda. Karena itu, kami hadir memberikan sosialisasi agar mereka memahami bahaya narkoba sejak dini,” ujar Nanik.

Image Not Found
Suasana pada saat penyampaian sosialisasi. Foto : Kusnanto – Sinergia

Bupati menyebut, selama Januari hingga Mei 2025, tercatat 14 kasus penyalahgunaan narkoba di wilayah Magetan. Menurutnya, kondisi ini cukup mengkhawatirkan mengingat Magetan merupakan daerah wisata yang ramai dikunjungi wisatawan dari luar daerah. Ia menambahkan, kegiatan seperti ini akan diperluas agar pelajar semakin peka terhadap bahaya narkotika yang dapat merusak masa depan.

“Kerawanan cukup tinggi karena mobilitas orang masuk-keluar sangat besar. Pengawasan harus diperketat agar tidak ada penyalahgunaan narkoba di wilayah kita,” tegasnya.

Sementara, Kepala Kesbangpol Magetan, Suwito, menuturkan pihaknya akan terus melakukan sosialisasi di berbagai sekolah. “Ini langkah antisipasi. Kami ingin memastikan anak-anak remaja tidak menjadi korban penyalahgunaan narkoba. Pencegahan dini jadi fokus utama kami,” ujarnya.

Data dari Polres Magetan menunjukkan peningkatan signifikan. Sepanjang Januari hingga September 2025, aparat telah mengungkap 31 kasus penyalahgunaan dan peredaran narkoba dengan 42 tersangka. Mayoritas pelaku adalah pengguna sekaligus pengedar kecil dengan target utama kalangan muda dan pekerja usia produktif.

Dalam Operasi Tumpas Semeru 2025 yang digelar Agustus–September, polisi berhasil mengungkap 10 kasus dengan barang bukti lebih dari 10 gram sabu dan ratusan butir obat keras. Angka ini naik sekitar 20 persen dibanding periode yang sama tahun 2024.

Kusnanto – Sinergia

Bagikan ke :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *