Kunjungan Wisata di Magetan Naik 50 Persen saat Libur Sekolah, Telaga Sarangan Tetap Jadi Favorit

Image Not Found
Kunjungan wisatawan di Telaga Sarangan, Foto : Kusnanto – Sinergia

Sinergia | Magetan — Momen libur sekolah tahun ini membawa dampak signifikan bagi sektor pariwisata di Kabupaten Magetan. Kunjungan wisatawan ke sejumlah destinasi, khususnya Telaga Sarangan, mengalami peningkatan tajam, terutama pada akhir pekan.

Menurut Didik Kurniawan, Adyatama Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ahli Muda Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Magetan, peningkatan kunjungan di akhir pekan mencapai sekitar 50 persen dibanding hari biasa.

“Untuk weekday, jumlah pengunjung Telaga Sarangan masih di angka 2.000 hingga 3.000 orang per hari, hampir sama seperti hari-hari biasa. Namun saat akhir pekan, yang biasanya hanya 4.000 hingga 5.000, kini bisa naik menjadi 8.000 hingga 9.000 pengunjung,” ungkap Didik saat ditemui pada Kamis (10/07/2025).

Ia menjelaskan, tren serupa juga terjadi di beberapa destinasi lain di sekitar Telaga Sarangan seperti Mojosemi Forest Park, Taman Wisata Genilangit, Kebun Bunga Refugia, hingga Randu Gede Hidden Paradise. Wisata dengan konsep alam terbuka menjadi daya tarik utama bagi pengunjung.

“Konsep wisata alam masih jadi andalan Magetan. Beberapa lokasi yang tidak memungut biaya masuk justru semakin digemari, seperti Mbah Djoe Resort, Taman Wisata Genilangit, hingga area kuliner di sepanjang jalur tembus Sarangan–Cemorosewu. Wisatawan ingin menikmati udara sejuk sambil bersantai,” tambahnya.

Namun begitu, destinasi wisata berbayar tidak semuanya mengalami peningkatan signifikan. Beberapa bahkan tercatat stagnan dari sisi jumlah pengunjung meski dalam masa libur sekolah.

Disbudpar Magetan terus berupaya mendorong peningkatan kunjungan wisata melalui berbagai kanal promosi digital. “Kami aktif mengupdate informasi lewat media sosial dan bekerja sama dengan sejumlah influencer lokal untuk promosi. Tidak hanya Telaga Sarangan atau Telaga Wahyu, semua destinasi di bawah naungan kami turut kami angkat,” jelas Didik.

Ia juga menyampaikan imbauan kepada para pelaku usaha jasa wisata untuk memperhatikan aspek kenyamanan dan keberlanjutan sesuai dengan edaran dari Kementerian Pariwisata.

“Wisata yang aman, nyaman, dan berkelanjutan menjadi kunci. Tidak hanya soal keselamatan, tetapi juga bagaimana wisata ini bisa berdampak ekonomi bagi masyarakat sekitar serta menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan,” pungkasnya.

Disbudpar Magetan berharap pada akhir pekan terakhir libur sekolah ini, masyarakat tetap antusias berwisata di daerah Magetan, agar geliat ekonomi lokal terus berjalan.

Kusnanto – Sinergia

Bagikan ke :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *