
Sinergia | Kab. Magetan – Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2025/2026 di Kabupaten Magetan resmi dimulai pada Senin (14/07/2025). Mengusung konsep MPLS Ramah, kegiatan ini digelar serentak di seluruh jenjang pendidikan—dari SD, SMP, hingga SMA/SMK—dengan penekanan pada pendekatan edukatif, tanpa unsur perpeloncoan.
Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Magetan, Suwoto, menegaskan bahwa seluruh sekolah diwajibkan menjalankan MPLS tanpa kekerasan atau praktik senioritas yang tidak mendidik.
“Kami instruksikan agar MPLS dilakukan dengan cara yang ramah, menyenangkan, dan mendidik. Tidak ada lagi praktik kekerasan atau tekanan mental. Fokus tahun ini adalah pembiasaan nilai-nilai positif melalui program Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (KAIH),” ujar Suwoto, Selasa (15/07/2025).
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang lebih menekankan pada penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), pelaksanaan MPLS tahun ini diarahkan untuk membentuk karakter siswa melalui enam kebiasaan utama dalam program KAIH, yaitu:
1. Salam – Sapa – Senyum – Santun – Sopan – Semangat
2. Datang Sekolah Tepat Waktu
3. Membuang Sampah pada Tempatnya
4. Berdoa Sebelum dan Sesudah Kegiatan
5. Menghargai Teman dan Guru
6. Rapi dalam Berpakaian dan Membawa Perlengkapan Sekolah
Setiap sekolah diminta untuk menyisipkan enam pembiasaan ini ke dalam seluruh rangkaian MPLS. Kegiatan dikemas dalam bentuk permainan edukatif, simulasi, pemutaran video inspiratif, hingga praktik langsung dalam interaksi sehari-hari.
Suwoto juga menambahkan bahwa terdapat tujuh kebiasaan utama Anak Indonesia Hebat secara nasional, yakni bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur tepat waktu. Semuanya langsung dipraktikkan di lingkungan sekolah.
Durasi kegiatan MPLS pun disesuaikan dengan jenjang pendidikan. MPLS untuk jenjang SD berlangsung selama tiga hari, dari 14 hingga 16 Juli 2025, sementara untuk jenjang SMP, SMA, dan SMK berlangsung lima hari, hingga 18 Juli 2025.
Berdasarkan pantauan di lapangan, sejumlah sekolah seperti SMAN 1 Magetan, SMPN 1 Kawedanan dan SDN Candirejo 1 telah menerapkan konsep MPLS Ramah dengan baik. Para siswa baru tampak antusias mengikuti kegiatan penguatan karakter, tur keliling sekolah, hingga sesi doa bersama.
“Kami ingin anak-anak merasa diterima sejak hari pertama. Mereka belajar menyapa, mengucapkan terima kasih, dan menjaga kebersihan sekolah. Ini awal yang baik,” kata Agus Sunadi, Plt. Kepala SMP Negeri 1 Kawedanan.
Dinas Pendidikan juga mendorong keterlibatan aktif orang tua dalam proses adaptasi anak selama MPLS. Jika ditemukan pelanggaran terhadap prinsip ramah, masyarakat dapat langsung melaporkan ke sekolah atau ke kantor Disdikpora.
“Kami terbuka terhadap masukan dan laporan masyarakat. Jika ada dugaan perpeloncoan atau pelanggaran terhadap prinsip MPLS Ramah, akan kami tindak tegas,” pungkas Suwoto.
Kusnanto – Sinergia