
Sinergia | Ponorogo – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo tengah menyiapkan terobosan baru untuk menumbuhkan ekosistem wisata. Program itu diberi nama Karisma Event Ponorogo atau disingkat Kepo.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengatakan, melalui Kepo pihaknya ingin setiap desa mampu menghadirkan event wisata unggulan yang konsisten, kreatif, dan memiliki kekhasan lokal. Karena itu, ia telah meminta Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) melakukan pembinaan, pendampingan, hingga pengelolaan media sosial.
“Kepo mulai kami rumuskan. Yang layak itu yang konsistensi setiap tahun ada, punya karakter, berbeda dengan yang lain, serta mengangkat kearifan lokal yang harus kita jadikan kreativitas untuk ditonjolkan,” ujar Sugiri, Rabu (10/9/2025).
Menurut Kang Giri, Ponorogo banyak potensi wisata berbasis tradisi dan budaya yang bisa masuk dalam Kepo. Beberapa di antaranya tradisi sebar koin dan tumpengan Maulid Nabi Muhammad SAW di Desa Coper, Kecamatan Jetis, serta tradisi Methik Pari di Desa Glinggang, Kecamatan Sampung.
“Ada potensi wisata juga di Desa Klepu, dan banyak lagi saya tidak hafal satu per satu,” tambahnya.
Sugiri menargetkan dalam satu tahun bisa ada ratusan event unggulan yang terhimpun dalam program Kepo. Satu desa bahkan memungkinkan memiliki lebih dari satu agenda wisata yang dijadikan kalender event Ponorogo.
“Kalau dijadikan kalender event, maka akan ada ratusan. Itu penting untuk menggali sekaligus menumbuhkan ekosistem wisata. Kalau satu desa budayanya banyak, maka bisa dijadikan event berkali-kali untuk memutar kincir ekonomi,” tegasnya.
Dengan Kepo, Pemkab berharap geliat budaya dan wisata desa di Bumi Reog dapat menjadi magnet baru bagi wisatawan sekaligus pengungkit ekonomi masyarakat.
Ega Patria – Sinergia