
Sinergia | Kab. Madiun – Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kabupaten Madiun memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-16 dengan penuh makna di Kantor Desa Kresek, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Kamis (16/10/2025). Peringatan ini bukan sekadar acara seremonial, tetapi juga menjadi momentum refleksi dan aksi nyata sosial.
Dalam kegiatan tersebut, para relawan sosial yang menjadi garda terdepan pelayanan kesejahteraan masyarakat menggelar screening kesehatan, layanan potong rambut bagi Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), serta pembagian bantuan permakanan untuk ODGJ dan penyandang disabilitas.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Madiun, Supriyadi, menyampaikan apresiasinya terhadap kiprah TKSK yang selama ini telah bersinergi dengan pemerintah daerah dalam membantu masyarakat kurang mampu.
“Ini adalah ulang tahun TKSK Kabupaten Madiun yang ke-16. Mereka merupakan salah satu pilar Dinas Sosial yang sangat membantu masyarakat, terutama mereka yang serba kekurangan. Momentum ini menjadi wujud bakti kita kepada masyarakat yang membutuhkan,” ujar Supriyadi.
Ia menambahkan, ke depan koordinasi antara TKSK dan Dinas Sosial diharapkan semakin kuat dalam melaksanakan program-program kemanusiaan. Termasuk upaya rehabilitasi sosial bagi “teman jiwa” atau ODGJ agar bisa kembali berdaya di tengah masyarakat.
“Harapan kami, jumlah teman jiwa semakin berkurang setiap tahunnya. Karena itu, perlu langkah rehabilitasi sosial yang berkelanjutan. Setelah mendapat penanganan medis, mereka direhabilitasi, lalu kita bantu kembali bersosialisasi di masyarakat,” lanjutnya.

Sementara itu, Koordinator TKSK Kabupaten Madiun, Faturohman, menjelaskan bahwa tantangan di lapangan semakin kompleks. Meski demikian, para pendamping sosial yang telah ditempa pelatihan di Rindam Brawijaya Malang semakin tangguh dalam menghadapi berbagai permasalahan sosial.
“Permasalahan sosial terus meningkat, baik dari segi jumlah maupun tingkatannya. Karena itu, kami terus memperkuat kolaborasi lintas sektor bersama Polsek, Koramil, tokoh masyarakat, dan Dinas Sosial,” ungkapnya.
Faturohman menyebut, saat ini di Kabupaten Madiun terdapat sekitar 2.500 ODGJ yang tersebar di seluruh kecamatan, dengan rata-rata 20 orang per desa. Permasalahan yang dihadapi beragam, mulai dari faktor genetik, sosial, hingga tekanan akibat kegagalan bekerja di luar negeri.
“Ada beberapa kasus baru di mana mereka mengalami gangguan jiwa karena tekanan hidup setelah kembali dari luar negeri. Setelah sembuh, kami tidak berhenti di situ. Kami juga melakukan pembinaan terhadap keluarga dan masyarakat agar mereka bisa diterima kembali,” jelasnya.
Melalui Harlah ke-16 ini, TKSK Kabupaten Madiun meneguhkan komitmen untuk terus hadir membantu masyarakat rentan, memperkuat solidaritas sosial, dan menebarkan semangat kepedulian di setiap lini kehidupan sosial.
Surya – Sinergia