Sumur Dalam Bertambah, 15 Kelompok Tani di Ponorogo Terima Manfaat IATD

Image Not Found
Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (Dispertahankan) Ponorogo, Tamar Mahara, Foto : Ega Patria – Sinergia

Sinergia | Ponorogo – Program Irigasi Air Tanah Dalam (IATD) kembali digulirkan di Kabupaten Ponorogo tahun ini. Sebanyak 15 kelompok tani (poktan) ditetapkan sebagai penerima manfaat, dengan alokasi anggaran bervariasi sesuai kondisi lapangan.

Poktan Margo Utomo di Desa Ngadirojo, Kecamatan Sooko, menjadi salah satu penerima. Lokasi yang berada di medan sulit membuat anggaran yang dikucurkan lebih besar, yakni Rp200 juta. Hal serupa juga dialami Poktan Sido Mukti di Desa Ngadisanan, Kecamatan Sambit, yang memperoleh anggaran sekitar Rp209 juta.

“Untuk tahun 2025 ini ada 15 poktan penerima. Dua di antaranya cukup spesifik karena lokasi pengeborannya sulit dan berada di dataran tinggi, sehingga kedalaman pengeboran berbeda dari rata-rata,” ujar Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (Dispertahankan) Ponorogo, Tamar Mahara, sabtu (20/09/2025).

Tamar menjelaskan, pengeboran sumur dalam saat ini sudah mencapai tahap reaming di kedalaman 50 meter dari total 180 meter. Setelah itu, pekerjaan akan dilanjutkan dengan pembangunan rumah pompa.

Untuk Poktan Sido Mukti, pembangunan IATD merupakan kelanjutan dari program tahun lalu. Saat pengeboran sempat terjadi kendala karena kondisi tanah berbatu, sehingga prosesnya lebih lama dan membutuhkan pergantian pengebor. Anggaran pembangunan sumur dalam ini bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).

Sementara itu, 13 poktan lainnya memperoleh dana normatif masing-masing Rp125 juta. Anggaran tersebut digunakan untuk pengeboran sumur sekaligus pembangunan rumah pompa. “Pencairan tahap pertama sebesar 50 persen sudah masuk ke seluruh poktan penerima,” tambah Tamar.

Pada 2024 lalu, Ponorogo telah menyelesaikan 190 unit IATD, termasuk yang berasal dari program perkebunan. Dengan capaian tersebut, menurut Tamar, target pembangunan sumur dalam sudah mendekati 100 persen. “Capaian kita lebih dari 90 persen. Untuk melengkapinya, lima tahun ke depan masih dibutuhkan sekitar 40 unit lagi,” tandasnya.

Ega Patria – Sinergia 

Bagikan ke :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *