Terekam CCTV, Perempuan Berkerudung Gasak Beras dan Elpiji di Pasar Paron Ngawi

Image Not Found
Pemilik toko kelontong sedang menunjukan barang dagangannya, Foto : Kusnanto – Sinergia

Sinergia | Kab. Ngawi – Sebuah aksi pencurian di toko kelontong yang berada di kawasan Pasar Paron, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, terekam kamera pengawas (CCTV), Rabu (14/05/2025). Dalam rekaman berdurasi 1 menit 20 detik itu, tampak seorang perempuan mengenakan hijab biru tua dan masker mengambil sejumlah barang tanpa melakukan pembayaran.

Perempuan yang belum diketahui identitasnya tersebut terlihat santai saat mengambil beberapa karung beras ukuran 5 kilogram dan tabung gas elpiji.  Pemilik toko, Suparti (48), warga Desa Selopuro, Kecamatan Pitu, mengaku pencurian semacam ini bukan yang pertama terjadi. Ia sudah tiga kali mengalami kejadian serupa dalam dua bulan terakhir.

“Pertama dua bulan lalu, dicuri jamur, tempe, dan sayur. Lalu bulan lalu minyak goreng dan tepung. Terakhir kemarin itu beras dan gas elpiji,” jelas Suparti saat ditemui, Kamis (15/05/2025).

Suparti yang mengelola dua kios bersebelahan ini menyadari adanya titik rawan pencurian karena keterbatasan pandangan penjaga toko. Ia pun telah memasang CCTV sehingga kejadian bisa terekam dan dianalisis.

Image Not Found
Suasana toko kelontong yang mengalami pencurian, Foto : Kusnanto – Sinergia

“Toko saya ini dua kios, tapi yang bagian satu agak tersembunyi karena terhalang tembok. Pegawai saya nggak bisa lihat langsung ke sana. Makanya sekarang saya andalkan CCTV untuk awasi,” tuturnya.

Dari tiga kali pencurian yang terekam CCTV, Suparti memperkirakan kerugian total mencapai Rp1 juta. Aksi terakhir yang dilakukan oleh perempuan berkerudung biru tua itu menyebabkan kerugian sekitar Rp300 ribu.

Meski merasa dirugikan, Suparti belum melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian. Ia memilih melaporkan kepada petugas keamanan pasar dan menyebarkan tangkapan layar pelaku dari CCTV sebagai bentuk peringatan.

“Saya nggak lapor polisi, karena ya nilainya kecil. Tapi saya sudah kasih laporan ke petugas keamanan pasar. Saya juga tempel gambar pelaku dari CCTV di depan toko biar orang-orang tahu,” ujarnya.

Suparti berharap dengan adanya peringatan terbuka dan pengawasan lebih ketat, kejadian serupa tak terulang. Ia pun mengimbau pedagang lain untuk lebih waspada, terutama di titik-titik yang tak terjangkau pandangan langsung.

“Ya semoga ini yang terakhir. Harus lebih waspada sekarang. Pedagang kecil itu kalau rugi terus ya berat juga,” pungkasnya.

Kusnanto – Sinergia

Bagikan ke :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *