
Sinergia | Kota Madiun – Pemerintah Kota Madiun bakal melakukan pengawasan terhadap distribusi makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MGB). Apalagi, Kota Madiun ditunjuk oleh Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) dan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk simulasi MBG bagi ibu hamil, ibu menyusui hingga balita non PAUD. Hal itu bagian dari upaya untuk mencukupi kelengkapan gizi sejak dalam kandungan hingga melahirkan untuk mencegah stunting.
Wakil Wali Kota Madiun, F. Bagus Panuntun mengungkapkan personil yang dilibatkan tidak hanya dari Dinas Kesehatan Kota Madiun, namun juga dari instansi lain. Selain itu, Dinas Kesehatan Kota Madiun juga melakukan pendataan terhadap sasaran program MBG untuk ibu hamil, ibu menyusui hingga balita non PAUD.
”Tetap akan kami pantau untuk sasaran program ini. Simulasi ini tentu akan menjadi tolak ukur dan evaluasi kedepannya,” ujar Wakil Wali Kota Madiun usai mendampingi Mendukbangga dan Deputi Bidang Promosi dan Kerjasama BGN.

Untuk data dari Dinkes, untuk ibu hamil tercatat 2.000 orang, 2.000 ibu menyusui serta 8.000 balita. Saat ini, baru 1 dapur yang dioperasikan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kota Madiun. Itu pun untuk mengcover penerima manfaat sebanyak 3.000 siswa.
“Kota Madiun membutuhkan setidaknya 17 dapur umum untuk dapat menyuplai makan bergizi gratis bagi 51 ribu-an anak. Belum lagi ditambah, ibu hamil, ibu menyusui hingga balita non PAUD. Maka ini akan terus kami pantau serta mengawasi sasaran penerima manfaat program MBG ini” lanjut Politisi PSI Kota Madiun itu.
Pemerintah Kota Madiun akan memastikan sasaran program andalan Presiden Prabowo Subianto tersebut dikonsumsi dengan baik. Hal itu guna memastikan pemenuhan gizi yang lebih baik.
D. Kris – Sinergia