
Sinergia | Ponorogo – Peredaran rokok ilegal tanpa pita cukai masih menjadi persoalan di Kabupaten Ponorogo. Di tengah himpitan ekonomi, sebagian warga mengaku terpaksa memilih rokok jenis ini karena harganya jauh lebih murah dibandingkan rokok resmi bercukai.
Ahmad, seorang warga Kecamatan Pulung, mengaku sering menjumpai rokok ilegal beredar di lingkungannya. Meski sadar bahwa produk tanpa cukai merugikan negara, keterbatasan ekonomi membuatnya sulit berpaling.
“Saya tahu rokok ilegal itu merugikan negara, tapi bagaimana lagi, pekerjaan saya serabutan. Kalau beli rokok resmi terlalu mahal, jadi terpaksa pilih yang tanpa cukai,” ungkap Ahmad.
Sementara itu, Agung (bukan nama asli), salah seorang sales rokok di Ponorogo, mengungkapkan bahwa peredaran kini semakin banyak dilakukan secara daring.
“Kalau di toko konvensional tetap ada, tapi tidak banyak. Sekarang lebih banyak orang pesan lewat online karena lebih gampang dan murah,” ujarnya.
Meski begitu, Agung menegaskan dirinya tidak berani terlibat langsung dalam penjualan rokok ilegal.
“Saya tidak berani menjual rokok ilegal, karena sadar ada konsekuensinya,” katanya.
Ega Patria – Sinergia