
Sinergia | Kab. Ponorogo – Di balik gegap gempita Reog yang telah menjadikan Ponorogo dikenal luas, sekelompok pelukis muda tengah berjuang untuk mendapat tempat dalam panggung budaya daerah. Mereka berkarya dengan penuh semangat, meski ruang ekspresi masih terbatas. Di sinilah, sosok Bupati Sugiri Sancoko hadir membawa harapan.
Momen itu terjadi dalam gelaran Ponorogo Creative Festival 2024. Di tengah barisan karya visual yang berjejer rapi, Bupati Sugiri menyimak satu demi satu lukisan yang dihasilkan anak-anak muda Ponorogo. Tak sekadar melirik, ia berdialog. Mendengar. Menanggapi dengan hati terbuka.
“Ini luar biasa. Ponorogo bukan cuma Reog, tapi juga punya energi kreatif dari pelukis muda. Harus kita fasilitasi,” ucapnya kepada para seniman yang hadir sore itu.

Salah satu pelukis yang mencuri perhatian adalah Carissa Luveena Olivia, seorang pelajar dengan karya bertajuk Kemurnian Hati Manusia. Lewat sapuan kuas yang lembut dan pilihan warna yang tenang, Carissa menyampaikan pesan tentang pentingnya menjaga ketulusan dan empati dalam kehidupan yang penuh gejolak.
Sugiri tak sekadar memberi apresiasi, tapi juga berkomitmen. Ia berjanji Pemkab Ponorogo akan menghadirkan lebih banyak ruang bagi seniman muda. Mulai dari pembangunan galeri seni, dukungan terhadap pameran rutin di ruang publik, hingga program pembinaan lintas komunitas kreatif.
Menurut Sugiri, perkembangan seni rupa harus menjadi bagian penting dari strategi budaya daerah. Ia bahkan menargetkan agar Ponorogo bisa tergabung dalam jaringan UNESCO Creative Cities, menjadikan seni lokal sebagai kekuatan global.
“Anak-anak ini bukan hanya berbakat, mereka punya sesuatu yang ingin disampaikan. Pemerintah harus hadir, tidak hanya sebagai penonton, tapi sebagai penyokong,” tegasnya.
Janji itu membawa angin segar bagi para pelukis muda Ponorogo. Mereka tak lagi merasa berjalan sendiri. Jika realisasi dukungan itu benar-benar hadir, bukan mustahil Ponorogo suatu hari dikenal bukan hanya karena Reog, tapi juga karena lukisan-lukisan jujur dari hati generasi mudanya seperti milik Carissa.
Ega Patria – Sinergia