Dispertan Madiun : ID Food Akan Serap 20 Ribu Ton Gula Petani

Image Not Found
Kepala Bidang Perkebunan Disperta Kabupaten Madiun, Imron Rosidi, Foto : Tova Pradana – Sinergia

Sinergia | Kab. Madiun — Polemik pembayaran hasil panen tebu di Kabupaten Madiun belum tuntas. Dinas Pertanian dan Perikanan (Disperta) mencatat, hingga tahun ini total lahan tebu di wilayah tersebut mencapai 2.388 hektare yang memasok bahan baku ke PG Rejoagung dan PG Pagotan.

“Luasan ini tersebar di sejumlah kecamatan dan menjadi penopang produksi gula dua pabrik besar di Madiun,” ujar Kepala Bidang Perkebunan Disperta Kabupaten Madiun, Imron Rosidi, Rabu (27/8/2025).

Imron menjelaskan, Disperta berperan melakukan pembinaan sejak penyediaan benih hingga pendampingan budidaya dan proses giling. Namun, urusan pascagiling menjadi kewenangan industri gula.

Di tengah potensi produksi tersebut, petani menghadapi masalah serius. Gula hasil panen yang sudah digiling belum bisa ditebus dari pabrik. Kondisi ini diduga dipengaruhi distribusi gula rafinasi di pasaran.

“Persoalan ini sudah kami bahas di tingkat provinsi bersama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) dan ID Food. Disepakati ID Food akan menyerap 20 ribu ton gula petani secara bertahap,” kata Imron.

Ia menambahkan, PG Pagotan juga berada di bawah jaringan PT SGN sehingga mekanisme penyerapan gula akan dikoordinasikan langsung oleh perusahaan tersebut. Namun, Disperta hingga kini belum menerima data lengkap mengenai total gula petani yang masih tersimpan di gudang pabrik.

“Kami menunggu laporan resmi dari masing-masing pabrik. Harapannya penyerapan segera berjalan agar petani tidak merugi dan distribusi gula kembali normal,” ujarnya.

Tova Pradana – Sinergia

Bagikan ke :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *