
Sinergia | Kota Madiun – Kota Madiun tengah mengalami fenomena unik di pusat-pusat perbelanjaannya. Istilah Rojali (rombongan jarang beli) dan Rohana (rombongan hanya nanya-nanya) kini makin sering terdengar, menggambarkan perilaku pengunjung yang ramai datang ke mal, namun minim transaksi.
Manajer Lawu Plaza, Andreas Nugroho, mengakui bahwa tren tersebut cukup terasa di tempatnya. Ia menyebut banyak pengunjung hanya melakukan window shopping tanpa melakukan pembelian berarti.
“Kami tetap melayani dengan baik, meskipun mereka hanya sekadar melihat-lihat,” ujar Andreas saat ditemui pada Rabu (06/08/2025).
Fenomena ini, menurut Andreas, biasanya meningkat pasca Lebaran atau setelah masa tahun ajaran baru dimulai. Saat itu, masyarakat cenderung lebih berhati-hati dalam pengeluaran. Alhasil, transaksi yang terjadi pun hanya sebatas pembelian produk-produk kecil dan kebutuhan ringan.
Sebagai langkah strategis, pihak Lawu Plaza berupaya menyiasati situasi dengan menghadirkan berbagai kegiatan yang bisa menarik minat pengunjung untuk lebih lama tinggal dan terlibat. Mulai dari event tematik, hiburan live, hingga kolaborasi dengan komunitas lokal rutin diadakan.
Tak hanya itu, pengelola juga tengah mengembangkan zona khusus kuliner dan komunitas, sebagai daya tarik tambahan bagi pengunjung yang datang bersama keluarga atau kerabat.
“Kami juga rutin menggelar pameran bulanan, seperti pameran kucing hingga berbagai jenis hewan peliharaan lainnya,” tambahnya.
Dari sisi kunjungan, Andreas menyebut jumlah pengunjung harian pada hari biasa bisa mencapai 5.000 hingga 5.500 orang, dan meningkat menjadi 6.000 hingga 7.000 orang saat akhir pekan. Namun, tingginya angka kunjungan tersebut belum sebanding dengan peningkatan penjualan dari para tenan.
Meski begitu, ada sedikit angin segar dari sisi parkir, yang tercatat mengalami kenaikan 5–7 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, Andreas menegaskan bahwa peningkatan ini belum diikuti oleh lonjakan omzet.
Surya – Sinergia