
Sinergia | Magetan – Dalam tiga hari terakhir, Telaga Sarangan dipadati ribuan wisatawan. Sejak Jumat (05/09/2025), kunjungan terus meningkat signifikan. Data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) mencatat 5.610 pengunjung pada Jumat, naik menjadi 8.563 di hari Sabtu (06/09/2025), dan kembali melonjak hingga 9.611 orang pada Minggu (07/09/2025). Kondisi cuaca cerah dan arus lalu lintas yang relatif lancar disebut menjadi faktor pendorong.
Namun, peningkatan jumlah wisatawan tersebut ternyata belum berdampak signifikan pada Pendapatan Asli Daerah (PAD). Hingga awal September, pendapatan dari sektor wisata Telaga Sarangan baru menyentuh angka Rp 13,88 miliar atau 59,59 persen dari target tahunan. Dengan sisa waktu kurang dari empat bulan, Pemkab Magetan masih harus mengejar sekitar 40 persen kekurangan target.
“Kami menyadari tantangannya cukup berat, tapi upaya untuk mengoptimalkan pendapatan terus kami jalankan,” ujar Kepala Bidang Pengelolaan Pariwisata Disbudpar Magetan, Eka Radityo.
Sejumlah langkah diklaim telah dilakukan, mulai dari memperpanjang jam penarikan retribusi hingga pukul 22.00 WIB, menambah personel dari kantor induk untuk membantu di lapangan pada akhir pekan maupun libur panjang, hingga memperketat pengawasan di titik rawan kebocoran pendapatan seperti di sekitar Hotel Asia dan Hotel Rejeki.
Selain itu, promosi wisata juga diperluas untuk menarik lebih banyak pengunjung dari luar daerah. Harapannya, lonjakan kunjungan dapat sejalan dengan peningkatan kontribusi PAD.
Meski begitu, efektivitas pengelolaan masih menjadi sorotan. Keramaian wisatawan tidak serta-merta berbanding lurus dengan pemasukan daerah. Potensi kebocoran hingga lemahnya pengendalian dinilai masih menjadi pekerjaan rumah.
Dengan waktu yang semakin sempit menuju akhir tahun, Pemkab Magetan dituntut lebih agresif. Tanpa strategi yang efektif, Telaga Sarangan bisa saja hanya ramai pengunjung tanpa memberi dampak signifikan bagi pendapatan daerah.
Kusnanto – Sinergia