Mbah Setyo Jemaah Haji Asal Ponorogo Meninggal Dunia di Mekkah

Image Not Found
Seorang jemaah haji asal Ponorogo, Jawa Timur, dikabarkan meninggal dunia, Foto : Ega Patria – Sinergia

Sinergia | Kab. Ponorogo – Kabar duka datang dari Tanah Suci. Seorang jemaah haji asal Ponorogo, Jawa Timur, dikabarkan meninggal dunia usai menunaikan ibadah haji. Almarhum diketahui bernama Haji Setyo Budi bin Mangun Diman (64), warga Desa Kedung Banteng, Kecamatan Sukorejo, Ponorogo.

Kabar meninggalnya almarhum diterima pihak keluarga pada Senin pagi, (16/06/2025) sekitar pukul 07.00 WIB. Sebelumnya, almarhum sempat dirawat di Rumah Sakit King Abdullah, Makkah, lantaran mengalami gangguan kesehatan berupa jantung, dehidrasi, dan diare.

“Sempat membaik dan dinyatakan boleh kembali ke hotel, namun di perjalanan pulang ke hotel, beliau mengembuskan napas terakhir,” ungkap Kepala Kemenag Ponorogo, Nurul Huda.

Almarhum wafat pada pukul 02.30 waktu Arab Saudi. Berdasarkan data Kemenag, Haji Setyo Budi termasuk dalam kategori jemaah haji risiko tinggi (risti). Meski demikian, saat berangkat ke Tanah Suci, kondisi kesehatan almarhum dinyatakan baik oleh tim kesehatan haji.

Almarhum tergabung dalam kloter 53 dan menjalani ibadah haji tanpa didampingi istri. Diketahui, istrinya telah meninggal dunia pada tahun 2015 lalu, sementara dirinya sudah mendaftar haji sejak tahun 2012.

Kepala Kemenag Ponorogo menambahkan, pemakaman almarhum dilakukan di Pemakaman Umum Surayyah, Makkah, sesuai prosedur tetap pemerintah. Tidak ada jemaah haji yang jenazahnya dipulangkan ke Indonesia apabila meninggal dunia di Tanah Suci.

Di rumah duka, suasana haru menyelimuti keluarga dan kerabat yang datang. Joni Eko Ristianto (49), anak menantu almarhum menuturkan bahwa kondisi almarhum sempat membaik.

“Semalam jam 11 malam kami masih mendapat kiriman foto dari dokter. Beliau tampak sehat dan duduk. Tapi tadi pagi jam 7 kami dikabari bahwa beliau meninggal karena dehidrasi,” ujarnya.

Joni menambahkan, sebelum diberangkatkan ke rumah sakit, almarhum sempat mengeluh kelelahan dan batuk ringan saat di hotel. Ia mengaku tidak mengetahui adanya riwayat penyakit jantung pada almarhum selama ini. “Beliau masih aktif ke sawah setiap hari, sehat-sehat saja,” imbuhnya.

Almarhum merupakan pensiunan guru yang mulai purnatugas pada tahun 2020. Meski berangkat seorang diri, pihak keluarga mengikhlaskan kepergian almarhum. Kemenag juga memastikan bahwa keluarga berhak menerima santunan asuransi jemaah haji sebesar kurang lebih Rp50 juta, sembari menunggu proses penerbitan dokumen resmi dari Arab Saudi.

Ega Patria – Sinergia 

Bagikan ke :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *