Mengulik Sejarah Masjid Kuno Kuncen dan Kegiatan di Bulan Suci Ramadhan

Image Not Found
Masjid Kuno Kuncen yang terletak di Kelurahan Kuncen, Kecamatan Taman, Kota Madiun, Foto : Surya – Sinergia

Sinergia | Kota Madiun – Masjid Kuno Kuncen atau Masjid Nur Hidayatullah merupakan masjid bersejarah yang terletak di Kelurahan Kuncen, Kecamatan Taman Kota Madiun. Masjid ini memiliki sejarah panjang dalam penyebaran agama Islam di wilayah Madiun. Masjid ini didirikan pada 18 Juli 1568 oleh Pangeran Timur, yang dikenal juga dengan nama Ki Ageng Panembahan Ronggo Djoemeno.

Pendirian masjid ini merupakan bagian dari misinya untuk menyebarkan agama Islam di tanah Jawa, yang sekaligus menandai perubahan pusat pemerintahan Madiun dari Kelurahan Sogaten ke Kelurahan Kuncen, yang sebelumnya bernama Wonorejo. Masjid Kuno Kuncen menjadi bukti nyata perjalanan dakwah Islam, serta menjadi tempat ibadah utama bagi masyarakat sekitar.

Seiring dengan datangnya bulan suci Ramadhan, Masjid Kuno Kuncen terus mempertahankan tradisi dan nilai-nilai yang telah ada sejak lama. Setiap tahun, pada bulan Ramadhan, masjid ini mengadakan serangkaian kegiatan untuk menyambut bulan penuh berkah ini. Salah satu tradisi yang dilakukan adalah pembersihan makam dan nyekar yaitu ziarah ke makam para leluhur yang diikuti dengan doa bersama. 

“Pada malam harinya, warga sini mengadakan acara megengan, yaitu membawa berkat untuk kemudian didoakan di masjid, sebelum dilanjutkan dengan shalat tarawih berjamaah, ” jelas takmir Masjid Kuno Kuncen, Muhammad Efendi.

Image Not Found
Masjid Kuno Kuncen yang terletak di Kelurahan Kuncen, Kecamatan Taman, Kota Madiun, Foto : Surya – Sinergia

Selain itu, pada tanggal 17 Ramadhan, Masjid Kuno Kuncen menggelar acara spesial untuk memperingati Nuzulul Qur’an. Kegiatan dimulai sejak pagi hari dengan membaca Al-Qur’an sebanyak 30 juz secara bersama-sama.

“Nanti dilanjutkan dengan acara khataman Al-Qur’an pada sore harinya. Setelah itu, baru diadakan peringatan Nuzulul Qur’an yang menjadi momen penting bagi seluruh jamaah,” ujar Efendi

Kegiatan lain yang rutin dilakukan selama bulan Ramadhan di masjid ini adalah shalat malam pada tanggal ganjil, yaitu tanggal 21, 23, 25, 27, dan 29 Ramadhan. Shalat malam yang diikuti dengan doa dan dzikir bersama ini selalu dipenuhi jamaah yang ingin mendapatkan keberkahan malam-malam terakhir Ramadhan.

Biasanya, menjelang akhir Ramadhan, Masjid Kuno Kuncen mengadakan takbir keliling, di mana masyarakat berjalan bersama dengan membawa obor sambil mengumandangkan takbir sebagai tanda kemenangan setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa. Kegiatan ini menjadi penutup yang meriah untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri.

“Kami ingin agar masjid ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan yang memperkuat ukhuwah islamiyah di masyarakat,” tambahnya

Masjid Kuno Kuncen, selain sebagai tempat ibadah, juga menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial bagi masyarakat Madiun. kegiatan-kegiatan yang diadakan di masjid ini diharapkan dapat mempererat tali silaturahmi antar warga dan memperkuat keimanan.

Dengan tradisi dan sejarah yang kaya, Masjid Kuno Kuncen terus menjadi simbol penting dalam perjalanan dakwah Islam di Madiun, serta tetap aktif dalam menjalankan berbagai kegiatan keagamaan, terutama selama bulan Ramadhan.

Surya – Sinergia

Bagikan ke :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *