By
Sinergia | Kota Madiun – Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Madiun Kota mencatat peningkatan pelanggaran lalu lintas selama pelaksanaan Operasi Patuh Semeru 2025. Operasi yang berlangsung selama 14 hari, mulai 14 hingga 27 Juli 2025, menargetkan berbagai bentuk pelanggaran demi meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas.
Dalam keterangannya, Kasatlantas Polres Madiun Kota, AKP Nanang Cahyono, menjelaskan bahwa selama operasi berlangsung pihaknya melakukan penindakan secara intensif, baik melalui tilang elektronik (ETLE) maupun tilang manual.
“Jumlah pelanggaran selama operasi mengalami peningkatan sekitar 5 persen dibandingkan tahun lalu,” ungkap AKP Nanang pada Senin (28/07/2025).
Rincian Data Penindakan:
Tilang ETLE: 1.443 surat tilang, seluruhnya menyasar kendaraan roda empat. Jumlah ini naik 2 persen dibanding tahun sebelumnya.
Tilang Manual: 798 pelanggar, meningkat 38 persen.
Teguran: 5.437 pengendara diberi teguran, naik 1 persen.
Mayoritas pelanggaran didominasi oleh pengendara yang tidak menggunakan helm serta pengemudi yang tidak memiliki SIM. Dari segi usia, pelanggar terbanyak berada dalam rentang usia 17 hingga 30 tahun. Bahkan kalangan pelajar pun turut terjaring dalam razia kali ini.
Selain penindakan, kepolisian juga mencatat 15 kasus kecelakaan lalu lintas selama operasi, dengan lokasi paling rawan berada di Jalan Raya Solo–Jiwan. Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun lalu.
Operasi Patuh Semeru 2025 digelar bersama sejumlah instansi terkait, termasuk Dinas Pendapatan Daerah, Dinas Perhubungan Kota Madiun, Jasa Raharja, dan Satpol PP Kota Madiun.
AKP Nanang menegaskan bahwa meski operasi telah usai, masyarakat tetap diimbau untuk tertib berlalu lintas demi keselamatan bersama.
“Kami mengajak seluruh warga Kota Madiun dan para pendatang untuk senantiasa mematuhi aturan lalu lintas, agar dapat menekan angka kecelakaan dan fatalitas yang ditimbulkan,” pungkasnya.
Surya – Sinergia
