Ternyata Ini Yang Viral Ritual Putih-Putih di Puncak Gunung Lawu

Image Not Found
Video puluhan orang berpakaian serba putih menggelar ritual di Puncak Gunung Lawu, Argo Dumilah (3.265 mdpl), Foto : Istimewa

Sinergia | Kab. Magetan – Video puluhan orang berpakaian serba putih menggelar ritual di Puncak Gunung Lawu, Argo Dumilah (3.265 mdpl), viral di media sosial. Video tersebut memperlihatkan laki-laki dan perempuan mengenakan gamis putih, mirip pakaian ihram, berjalan mengelilingi Tugu Trianggulasi serta duduk berdoa di sekitarnya. Peristiwa ini menuai berbagai spekulasi di kalangan warganet.

Dikonfirmasi pada Senin (14/07/2025), Asper Perhutani BKPH Lawu Selatan, Mulyadi, membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan ritual dilakukan pada Jumat (12/07/2025) sekitar pukul 10.00 hingga 12.30 WIB. Rombongan diketahui berjumlah sekitar 100 orang dan berasal dari Sambunggangi, Purwodadi, Jawa Tengah.

“Mereka naik lewat jalur Cemoro Sewu pada Kamis sore, menginap di puncak, lalu Jumat pagi melakukan doa bersama dan salat Jumat,” kata Mulyadi.

Ketua rombongan, Rohmat, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon menjelaskan, mereka merupakan jamaah Nahdlatul Ulama (NU) Purwodadi. Selama di puncak, mereka melaksanakan sholawatan, bacaan tawasulan, hingga salat Jumat berjemaah.

Menurut Rohmat, pakaian putih baru dikenakan setelah tiba di puncak. “Kami mendaki memakai pakaian biasa. Setelah sampai atas baru ganti baju putih sebagai lambang kesucian dan warna kebesaran dalam Islam,” jelasnya.

Ia menegaskan ritual yang mereka lakukan bukan dari aliran menyimpang. Kegiatan tersebut merupakan bentuk ziarah dan doa untuk leluhur, khususnya Sunan Lawu. Tradisi ini sudah mereka lakukan selama 14 tahun berturut-turut, setiap usai tanggal 11 Sura.

“Bukan ritual sesat. Kami hanya berdoa dan berziarah seperti tahun-tahun sebelumnya,” imbuh Rohmat.

Mulyadi menyampaikan pihak Perhutani tidak melarang aktivitas pendaki maupun peziarah, selama tetap mematuhi aturan dan menjaga kelestarian Gunung Lawu.

“Berbagai ritual memang kerap dilakukan pendaki saat berada di puncak. Selama dalam koridor aturan, kami tidak melarang,” ujarnya.

Sebagai informasi, Gunung Lawu yang terletak di perbatasan Magetan, Jawa Timur dan Karanganyar, Jawa Tengah, dikenal sejak era Majapahit sebagai lokasi pertapaan dan ritual spiritual. Jalur Cemoro Sewu dan Cetho menjadi akses utama para pendaki dan peziarah setiap tahunnya.

Kusnanto – Sinergia

Bagikan ke :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *