Lapas Ngawi Dorong Kemandirian Warga Binaan Lewat Ketahanan Pangan dan Keterampilan Produktif

Image Not Found
Warga binaan Pedagang telur, Foto : istimewa

Sinergia | Ngawi – Upaya membentuk warga binaan yang produktif dan mandiri terus dilakukan Lapas Kelas IIB Ngawi. Melalui berbagai program bernilai ekonomi, ratusan warga binaan terlibat aktif dalam kegiatan budidaya dan pelatihan keterampilan yang mendukung ketahanan pangan nasional.

Beragam jenis tanaman dan ternak digalakkan di lingkungan lapas. Mulai dari pepaya, pisang, kopi, alpukat, mangga, hingga ternak ayam petelur dan lele. Hasilnya pun cukup menggembirakan — dari 150 ekor ayam, mampu menghasilkan sekitar 100 butir telur per hari, sedangkan panen lele dari budidaya ember mencapai satu kuintal.

Image Not Found
Warga Binaan peternak ikan, Foto : Istimewa

Seluruh hasil panen kemudian disalurkan ke pihak terkait untuk dilakukan perawatan dan proses pemasaran lebih lanjut.

Kepala Lapas Kelas IIB Ngawi, Iwan Setiawan, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari dukungan terhadap Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto, khususnya dalam memperkuat sektor ketahanan pangan.

“Lahan seluas 4,6 hektar di kawasan Benteng Pendem kami manfaatkan untuk kegiatan produktif ini. Tujuannya agar warga binaan tidak hanya aktif selama menjalani hukuman, tetapi juga punya bekal setelah bebas nanti,” ungkap Iwan, Jumat (24/10/2025).

Lebih lanjut, ia menambahkan pihaknya siap berperan dalam kebijakan penyerapan hasil pangan hingga 5 persen dari warga binaan melalui penyedia makanan di lingkungan lapas.

“Kami tengah menjajaki kerja sama dengan pihak ketiga untuk memperkuat sektor peternakan. MoU sedang disiapkan dan direncanakan mulai berjalan awal tahun depan,” imbuhnya.

Selain kegiatan pertanian dan peternakan, warga binaan juga mengikuti pelatihan keterampilan seperti pembuatan tas dan seni ukir kayu. Menurut Iwan, pelatihan ini penting untuk menumbuhkan kemandirian dan memberi kesempatan warga binaan agar tetap bermanfaat di tengah masyarakat setelah keluar dari lapas.

“Sebagian hasil kegiatan kami salurkan lewat bakti sosial rutin kepada warga sekitar, panti asuhan, hingga keluarga warga binaan yang kurang mampu,” tutupnya.

Kusnanto – Sinergia

Bagikan ke :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *