
Sinergia | Magetan – Hujan deras yang mengguyur wilayah atas Kabupaten Magetan pada Kamis (23/10/2025) sore memicu bencana tanah longsor di tiga lokasi berbeda. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, peristiwa tersebut menyebabkan beberapa bangunan warga mengalami kerusakan.
Salah satu lokasi terdampak berada di Dukuh Candi, Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, warga sejak Jumat (24/10/2025) pagi bergotong royong membersihkan material longsor yang menimpa rumah milik Paimo (67).
Akibat longsoran setinggi sekitar lima meter itu, dinding kamar mandi rumah Paimo rusak parah.
“Kemarin hujannya deras, mulai jam satu hingga sekitar jam lima sore. Dampaknya tanah di tebing yang curam tergerus air dan longsor menimpa kamar mandi Pak Paimo. Untuk kerugian sekitar Rp5–10 juta,” ujar Susanto, Ketua RT setempat.
Sementara itu, Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik (Kasi Darlog) BPBD Magetan, Eka Wahyudi, menjelaskan bahwa longsor terjadi di tiga titik, yakni di Kelurahan Alastuwo, Desa Gonggang Kecamatan Poncol, dan Desa Sambirobyong Kecamatan Sidorejo.
“Hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi berlangsung lebih dari tiga jam. Akibatnya, dua titik di Kecamatan Poncol mengalami longsor yang menimpa talud, kandang, dan tembok rumah warga,” terang Eka.
Berdasarkan data BPBD, di lokasi pertama talud rumah milik Sadirin (57) di Kelurahan Alastuwo mengalami longsor dengan tinggi sekitar 3,5 meter, panjang 8 meter, dan tebal 1 meter. Sedangkan di lokasi kedua, kandang serta tembok kamar mandi rumah Paimo (67) di Dukuh Candi rusak tertimpa longsoran tanah setinggi 5 meter.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Warga bersama tim TRC BPBD Magetan, dibantu TNI–Polri, Tagana, dan perangkat desa, segera melakukan pembersihan material longsor serta perbaikan ringan di lokasi terdampak pada Kamis petang.
“Kami sudah menyalurkan bantuan kebutuhan mendesak dan memasang terpal sebagai langkah antisipasi jika terjadi longsor susulan,” tambah Eka.
BPBD Magetan juga telah berkoordinasi dengan Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) untuk tindak lanjut penanganan struktural di wilayah rawan longsor.
Lebih lanjut, Eka mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah perbukitan atau tebing agar meningkatkan kewaspadaan, terutama saat dan setelah hujan deras.
“Waspadai tanda-tanda awal longsor seperti retakan di tanah atau dinding rumah, pohon atau tiang yang mulai miring, serta keluarnya air keruh dari celah tanah. Jika tanda itu muncul, segera menjauh dari lereng dan laporkan ke BPBD atau perangkat desa,” tegasnya.
Menurutnya, BPBD Magetan terus memantau kondisi cuaca dan potensi tanah longsor di kawasan pegunungan, terutama wilayah selatan seperti Poncol, Plaosan, dan Parang, yang memiliki kontur lereng cukup curam.
“Selama bulan Oktober ini baru terjadi di tiga titik kejadian longsor. Namun sejak awal tahun, beberapa kali terjadi pohon tumbang hingga menutup jalan, bahkan ada longsor yang menimbulkan korban jiwa di Desa Trosono, Kecamatan Parang,” pungkasnya.
Kusnanto – Sinergia