
Sinergia | Kab. Magetan – Pemerintah Kabupaten Magetan, Jawa Timur, berencana mengubah fungsi Pasar Pahingan atau Pasar Hewan Maospati menjadi pusat kuliner dan UMKM (foodcourt). Langkah ini dilakukan guna mengurai kepadatan lalu lintas di kawasan tersebut serta mendukung aktivitas perguruan tinggi yang berada tidak jauh dari lokasi pasar.
Rencana tersebut disampaikan oleh Penjabat (Pj) Bupati Magetan, Nizhamul, saat melakukan peninjauan lapangan pada Jumat (16/05/2025) yang didampingi sejumlah pejabat dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Pj Bupati menjelaskan bahwa pasar hewan yang selama ini berlokasi di Kelurahan Mranggen akan dipindah ke lahan seluas 8.000 meter persegi di Kelurahan Maospati. Sekitar 3.000 meter persegi lahan tersebut akan dimanfaatkan untuk pasar hewan, sementara sisanya akan ditata menjadi penunjang pasar.
“Di sini ada tanah aset Pemkab Magetan kurang lebih 8.000 meter persegi. Untuk pasar hewan cukup 3.000 meter. Sisanya akan kita manfaatkan untuk mendukung aktivitas pasar,” ujar Nizhamul.
Namun, di lokasi yang direncanakan untuk pasar hewan tersebut, masih terdapat sekitar 18 kepala keluarga yang telah menempati lahan secara turun-temurun. Pj Bupati menegaskan bahwa pihaknya telah berdialog langsung dengan warga dan mendapat respons positif.

“Benar, ada sekitar 18 KK yang menempati area ini. Tapi mereka siap direlokasi tanpa meminta ganti rugi. Mereka memahami bahwa mereka hanya memiliki hak pakai atas lahan ini,” jelasnya.
Pemkab Magetan juga akan memfasilitasi proses relokasi, termasuk penyediaan kendaraan angkut saat warga memindahkan barang ke tempat tinggal baru.
“Kami tidak membebankan semuanya kepada warga. Pemkab akan bantu proses relokasi agar berjalan lancar,” imbuhnya.
Pemkab Magetan menargetkan pembangunan pasar hewan baru dapat dimulai secepatnya pada tahun 2025 dengan menggunakan anggaran sebesar Rp. 650 juta.
Sementara, keberadaan pusat UMKM di bekas lokasi pasar hewan juga diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan menciptakan ruang interaksi publik yang lebih tertata. Pembangunan foodcourt sendiri bakal menelan anggaran Rp. 570 juta.
“Lokasi ini strategis. Setelah pasar hewan dipindah, kawasan ini bisa dikembangkan jadi pusat UMKM yang bermanfaat bagi banyak pihak,” pungkas Nizhamul.
Kusnanto – Sinergia