
Sinergia | Ponorogo – Puluhan warga yang tergabung dalam komunitas Pemuda Peduli Ponorogo menggelar aksi damai di halaman Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Harjono, Senin (23/6/2025). Mereka membawa sejumlah poster berisi tuntutan, mulai dari desakan perbaikan pelayanan hingga permintaan klarifikasi atas isu dugaan tidak sedap yang melibatkan direktur rumah sakit.
Koordinator aksi, Wijaya, mengatakan bahwa ada tiga poin utama yang menjadi sorotan massa. Pertama, mereka meminta peningkatan pelayanan kesehatan karena selama ini antrean pasien dinilai sangat panjang dan lambat. Kedua, massa menuntut adanya transparansi anggaran, khususnya terkait dugaan praktik pengadaan alat kesehatan dan obat-obatan yang tidak sesuai prosedur.
“Kami meminta direktur RSUD dr. Harjono memberikan klarifikasi terkait isu-isu yang beredar, termasuk dugaan pengadaan fasilitas kesehatan yang tidak sesuai ketentuan. Dan yang ketiga, kami berharap RSUD Harjono dipimpin oleh seseorang yang profesional, berintegritas, dan bermoral tinggi,” ujar Wijaya saat orasi.
Aksi yang dilakukan di jalur provinsi penghubung Ponorogo-Pacitan ini sempat membuat arus lalu lintas tersendat. Aparat kepolisian diterjunkan untuk mengamankan jalannya unjuk rasa.
Menanggapi hal ini, Direktur RSUD dr. Harjono Ponorogo, dr. Yunus Mahatma, membantah keras berbagai tuduhan yang beredar. Ia menyebut, saat ini memang terjadi lonjakan jumlah pasien yang signifikan sehingga pelayanan sedikit kewalahan. Namun ia menegaskan bahwa tidak ada satu pun pasien yang diabaikan.
“Tahun ini kunjungan rawat inap meningkat, dari BOR 30 persen menjadi 60 persen. Penghasilan rumah sakit pun naik dari Rp. 90 miliar menjadi R. p170 miliar. Mana mungkin orang yang sukses itu berjudi, mabuk, atau main perempuan seperti tuduhan yang ramai di luar. Demi Allah, itu semua tidak benar,” tegas Yunus.
Setelah mendapatkan penjelasan dari pihak rumah sakit, massa akhirnya membubarkan diri dengan tertib.
Ega Patria – Sinergia