Irigasi Magetan Panjangnya Ribuan Kilometer, Tapi Anggarannya Kerdil

Image Not Found
Saluran irigasi di Kabupaten Magetan yang menunggu perbaikan, Foto : Kusnanto – Sinergia

Sinergia | Magetan – Pemkab Magetan tampaknya masih kedodoran dalam urusan memperbaiki infrastruktur irigasi. Ribuan kilometer saluran membentang, tetapi sebagian besar hanya bisa menunggu giliran perbaikan. Ironisnya, sekitar Rp. 2,1 miliar yang sudah dialokasikan justru ditarik kembali pemerintah pusat melalui program Instruksi Presiden (Inpres).

Kabid Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Magetan, Yuli Karyawan Iswahyudi, menyebut kondisi jaringan irigasi di Magetan tidak bisa dinilai sepotong-sepotong.

“Bendung bisa saja bagus, tapi kalau talang atau gorong-gorongnya rusak, air tetap tidak sampai ke hilir. Jadi kerusakan harus dihitung menyeluruh,” ujarnya, Selasa (09/09/2025).

Tahun ini, Bidang SDA mengelola sekitar 35 paket pekerjaan dengan nilai total Rp. 10 miliar. Dari jumlah itu, 21 paket diarahkan ke perbaikan daerah irigasi, ditambah empat lokasi lain termasuk dua embung. Namun, sebagian program harus dipindahkan ke Inpres tahap 2 dan 3 akibat efisiensi anggaran.

“Dengan keterbatasan dana, tidak semua bisa dibiayai APBD. Maka kita usulkan lewat program pusat. Harapannya, ada sinergi agar pekerjaan tidak berhenti di tengah jalan,” kata Yuli.

Selain pusat, Pemkab Magetan juga mengandalkan sokongan provinsi. Tahun ini, Pemprov Jatim menyuntik dana Rp. 800 juta untuk memperbaiki Dam Gandong. Meski begitu, jumlah tersebut tetap belum sebanding dengan panjang jaringan irigasi yang mencapai puluhan ribu kilometer.

“Irigasi ini ibarat jalan yang panjangnya ribuan kilometer, sementara kemampuan APBD baru bisa menutup sebagian kecil. Dengan adanya tambahan dari provinsi dan pusat, paling tidak kita bisa berbagi beban. Tugas kabupaten adalah menyiapkan usulan dengan dokumen lengkap,” tandasnya.

Kusnanto – Sinergia

Bagikan ke :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *