
Sinergia | Mekkah, Arab Saudi – Berada di Mekkah, Jemaah Haji Khusus Sindo Wisata terus meneguhkan keimanan kepada Allah SWT. Salah satunya dengan melaksanakan umrah sunnah. Kali ini, jemaah Sindo Wisata mengambil Miqat di Masjid Ji’ranah untuk berniat ihram.
Masjid Ji’ranah adalah masjid yang digunakan untuk miqat dan berihram bagi penduduk Makkah. Masjid tersebut telah diperbaharui kembali oleh Raja Fahd yang pada saat itu menelan biaya kurang lebih 2 juta Riyal Saudi dengan luas 430 meter perseg dan dapat menampung 1.000 jamaah.
Masjid Ji’ranah menjadi salah satu tempat miqat atau tempat dimulainya umrah yang berada sekitar 24 kilometer dari Kota Mekah. Mengambil miqat di Ji’ranah sengaja dilakukan para jemaah karena Rasulullah SAW., pernah bermukim di sini selama 13 hari, dan juga pernah melaksanakan umrah dan ber-miqat tiga kali di Ji’ranah.
Hal ini pun membuat para ulama berpendapat Masjid Ji’ranah menjadi tempat paling afdhal untuk mengambil miqat. Jemaah Sindo Wisata pun melaksanakan sholat ihram 2 rakaat di Masjid Ji’ranah. Kondisi miqat ini sangat ramai sampai meluber di halaman masjid.
“Ini kita lagi di Ji’ranah untuk melaksanakan sholat ihram 2 rakaat. Nanti kita akan melaksanakan umrah sunnah,” ujar Murwati, jemaah Sindo Wisata.
Dengan pakaian ihram, jemaah Sindo Wisata berangkat menuju Masjidil Haram. Kali ini, jemaah berniat umrah untuk diri sendiri maupun membadalkan umrah untuk saudara, keluarga maupun orang lain yang sudah meninggal dunia. Lantunan talbiyah terus dikumandangkan jemaah Sindo Wisata selama perjalanan menuju Masjidil Haram.
“Alhamdulillah, jemaah sudah sampai di Masjidil Haram untuk melaksanakan umrah sunah kami. Jadi ada yang untuk diri sendiri atapun untuk membadalkan bagi keluarga yang sudah meninggal,” terang Dieskha Idella, Reporter Haji Sinergia.

Meneguhkan Keimanan kepada Allah SWT, Jemaah Sindo Wisata Laksanakan Tawaf
Jemaah Sindo Wisata dengan dibimbing oleh Ustadz Hasnan Habil melaksanakan tawaf dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali. Tawaf memiliki makna spiritual yang mendalam, yaitu sebagai bentuk penghormatan dan kasih sayang kepada Allah SWT serta mengingatkan akan rahmat Allah yang melingkupi umat manusia.
Dimulai dari Hajar Aswad, jemaah Sindo Wisata terus memanjatkan doa-doa kepada Allah SWT. Padatnya lokasi tawaf tak menyurutkan jemaah Sindo Wisata untuk terus bermunajat ke Yang Maha Kuasa. 7 kali mengelilingi Ka’bah tepat diakhiri di Hajar Aswad.
Jemaah Sindo Wisata pun berdoa dan melaksanakan sholat sunnah 2 rakaat di area Sa’i. Setelah itu, jemaah minum air zam-zam untuk pelepas dahaga. Jemaah Sindo Wisata bersiap untuk melaksanakan Sa’i.

Meneladani Perjuangan Siti Hajar, Jemaah Sindo Wisata Sa’I dari Bukit Shafa ke Marwa
Sa’i menggambarkan pencarian keberkahan dan ketaatan seorang hamba kepada Allah SWT. Sa’i mengacu pada perjalanan Siti Hajar, istri Nabi Ibrahim AS, yang mencari air untuk putranya Isma’il AS di padang pasir Makkah. Sa’i mengajarkan umat Islam tentang ketekunan, keberanian, dan kepercayaan kepada Allah SWT.
Melakukan Sa’i antara bukit Safa dan Marwah mengingatkan umat Islam akan perjuangan Hajar dalam mencari air di padang pasir yang tandus. Jemaah Sindo Wisata melaksanakan Sa’I dengan berjalan atau berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali.
“Alhamdulillah, pelaksanaan umrah sunnah jemaah Sindo Wisata berjalan lancar dan ini kita tinggal tahallul atau memotong rambut. Dengan bertahallul berarti sudah terbebas dari larangan ihram,” pungkas Dieskha Idella.

Selesai Sa’I, Jemaah Laksanakan Tahallul, Lega Bisa Menjalankan Umrah dengan Lancar
Tahallul adalah proses mencukur atau memotong sebagian rambut kepala sebagai tanda telah selesainya sebagian rangkaian ibadah. Ini menandakan dibebaskannya jamaah dari larangan-larangan ihram.
“Alhamdulillah sudah bertahallul. Ini tadi saya membadalkan untuk almarhum bapak saya. Perasaannya senang banget bareng para jemaah lainnya. Sindo Wisata mantep,” ujar Surati, jemaah Sindo Wisata.
Tim Liputan Haji – Sinergia